PM Turki Serukan Normalisasi Hubungan dengan Amerika

  • Dorian Jones

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim berbicara di Ankara (foto: dok).

Turki menyerukan normalisasi hubungan dengan Amerika setelah meningkatnya ketegangan diplomatik antara dua sekutu NATO itu. Perselisihan telah mengakibatkan pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemberian visa oleh kedua negara.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, yang berbicara dalam pertemuan para gubernur provinsi, tampaknya berusaha mengurangi ketegangan diplomatik yang semakin meningkat.

"Keinginan kami adalah hubungan antara kedua sekutu segera kembali normal. Kami, akan terus menggunakan akal sehat pada waktu ketegangan regional dan global meningkat," kata Yildirim.

Hubungan sangat tegang setelah penahanan pegawai konsulat Amerika setempat karena tuduhan melakukan kegiatan teroris dan spionase, yang terkait dengan kudeta yang gagal tahun lalu terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Ketegangan itu mengakibatkan kedua pihak sangat membatasi pemberian visa.

Presiden Erdogan hari Selasa (10/10) berusaha secara pribadi menyalahkan Duta Besar Amerika John Bass atas terjadinya ketegangan tersebut. Erdogan juga menyatakan bahwa duta besar itu tidak lagi dianggap sebagai wakil sah pemerintgah Amerika.

Washington dengan kuat mendukung tindakan Bass, mengulangi kecamannya mengenai penahanan karyawan lokalnya.

Duta Besar Bass, yang berbicara kepada wartawan, membantah laporan media lokal bahwa ada pegawai lain yang menurut laporan dicari oleh pihak berwenang bersembunyi di kawasan diplomatik Amerika.

Pemimpin pihak oposisi utama Turki, Kemal Kilicdaroglu, menuduh pemerintah Turki menjalankan kebijakan penyanderaan dan meminta penyelesaian segera terhadap krisis tersebut.

Hubungan bilateral juga telah memburuk karena perselisihan mengenai dukungan Amerika bagi para pejuang Kurdi di Suriah dan upaya Turki yang gagal untuk mengekstradisi ulama yang dituduh melakukan kudeta yang gagal itu. Fethullah Gulen, yang tinggal di pengasingan di Amerika membantah terlibat dalam usaha kudeta itu. [sp/ii]