PM Ukraina Ingatkan Demonstran Tak Tingkatkan Ketegangan

PM Ukraina Mykola Azarov (kanan) dalam sidang Parlemen di Kiev (3/12).

PM Ukraina Mykola Azarov mengatakan pemerintah telah menunjukkan sikap toleran terhadap demonstran dan memperingatkan bahwa para pelanggar hukum akan dihukum, Rabu (4/12).
PM Ukraina memperingatkan demonstran anti-pemerintah untuk berhenti meningkatkan ketegangan, sementara negara-negara lain dan sebuah kelompok mengungkapkan keprihatinan atas aksi penumpasan polisi terhadap para demonstran.

PM Mykola Azarov mengatakan dalam sebuah sidang kabinet, Rabu (4/12), bahwa pemerintah telah menunjukkan sikap toleran dan memperingatkan bahwa para pelanggar hukum akan dihukum.

Para demonstran tetap berkemah di lapangan pusat di ibukota, Kiev, dan kelompok HAM yang berbasis di Amerika, Human Rights Watch, menyerukan pihak berwenang Ukraina untuk menyelidiki laporan-laporan-laporan bahwa polisi menggunakan kekerasan berlebihan untuk mengontrol demonstran.

Dalam sebuah pernyataan Rabu (4/12), kelompok HAM itu mengatakan mereka telah mendokumentasikan insiden-insiden pada tanggal 30 November dan 1 Desember ketika polisi dilaporkan memukuli orang-orang yang sebetulnya tidak melakukan kekerasan dan mengakibatkan cedera kepala dalam beberapa kasus. Kelompok HAM itu menyerukan agar pihak berwenang menyelidiki insiden-insiden itu, meminta pertanggungjawaban para pelakunya, dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya insiden serupa.

Demonstrasi-demonstrasi semakin berkembang sejak 21 November, setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mundur dari kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, dan mengatakan negara itu perlu melanjutkan hubungan yang erat dengan Rusia.