Pejabat Perdana Menteri Ukraina telah menawarkan konsesi kepada para pemimpin regional dan demonstran pro-Rusia, setelah tenggat yang ditetapkan oleh Kiev berlalu bagi separatis untuk mengosongkan gedung-gedung pemerintah yang mereka duduki.
Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk dan para pejabat teras Ukraina pergi ke kota Donetsk, di mana hari Jumat mereka bertemu dengan para gubernur dan walikota, serta para tokoh berpengaruh di kawasan Ukraina timur, termasuk pengusaha Rinat Akhmetov, orang terkaya di Ukraina.
Perdana menteri sementara itu mengatakan dia mendukung gagasan mengamandemen konstitusi Ukraina dan mengubah undang-undang sehingga para gubernur dan pemerintahan lokal mereka tidak lagi diangkat oleh pemerintah pusat, dan referendum regional diizinkan.
Berbicara mengenai masalah lain terkait penduduk berbahasa Rusia di Ukraina timur, Yatsenyuk juga berjanji bahwa tidak ada yang diizinkan untuk "membatasi bahasa Rusia dan hak untuk berbicara dalam bahasa itu di Ukraina."
Belum jelas apakah konsesi demikian akan memuaskan militan bersenjata pro-Rusia yang menyerbu gedung-gedung pemerintah di Donetsk, Luhansk dan kota-kota lainnya di Ukraina timur minggu ini, yang menuntut Kiev mengizinkan referendum kemerdekaan.
Pemerintah telah menawarkan amnesti bagi mereka yang menyerah tapi awalnya mengancam akan menggunakan kekerasan jika gedung-gedung itu tidak dikosongkan selambatnya Jumat pagi.
Perdana Menteri Yatsenyuk hari Jumat (11/4) mengatakan ia optimistis kebuntuan itu dapat diatasi.
Perdana menteri sementara itu mengatakan dia mendukung gagasan mengamandemen konstitusi Ukraina dan mengubah undang-undang sehingga para gubernur dan pemerintahan lokal mereka tidak lagi diangkat oleh pemerintah pusat, dan referendum regional diizinkan.
Berbicara mengenai masalah lain terkait penduduk berbahasa Rusia di Ukraina timur, Yatsenyuk juga berjanji bahwa tidak ada yang diizinkan untuk "membatasi bahasa Rusia dan hak untuk berbicara dalam bahasa itu di Ukraina."
Belum jelas apakah konsesi demikian akan memuaskan militan bersenjata pro-Rusia yang menyerbu gedung-gedung pemerintah di Donetsk, Luhansk dan kota-kota lainnya di Ukraina timur minggu ini, yang menuntut Kiev mengizinkan referendum kemerdekaan.
Pemerintah telah menawarkan amnesti bagi mereka yang menyerah tapi awalnya mengancam akan menggunakan kekerasan jika gedung-gedung itu tidak dikosongkan selambatnya Jumat pagi.
Perdana Menteri Yatsenyuk hari Jumat (11/4) mengatakan ia optimistis kebuntuan itu dapat diatasi.