Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan Rabu (2/7) ia akan tetap melaksanakan rencananya untuk mengadakan referendum hari Minggu mengenai persyaratan dana-talangan yang dituntut oleh para kreditor Eropa, sambil menyuarakan kesediaan untuk menerima persyaratan yang hampir serupa dengan yang ditolak sebelumnya oleh pemerintahannya.
Sebagai respon, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan tidak akan ada lagi perundingan sampai hasil referendum hari Minggu jelas.
Sikap Tsipras tersebut merupakan puncak kesimpangsiuran dari pemimpin Yunani itu, yang usahanya untuk merundingkan kembali persyaratan dana talangan Eropa sejauh ini telah ditolak oleh para pemimpin Eropa.
Yunani telah dihentikan dari bantuan Eropa lebih jauh, setelah gagal hari Selasa memenuhi batas waktu tengah malam untuk membayar kembali angsuran utangnya sebesar US$1,8 milyar kepada IMF.
Ini pertama kalinya sebuah negara maju gagal memenuhi batas waktu pembayaran untuk pinjamannya dari IMF.
Beberapa analis berpendapat hari Rabu bahwa kesediaan perdana menteri itu untuk melakukan pembayaran $1,8 milyar kepada IMF, samil berkeras menyelenggarakan juga referendum, adalah bagian dari strategi yang bertujuan untuk memperoleh pengaruh dalam pembicaraan masa depan mengenai dana baru senilai $32,4 milyar dari Eropa.
Perdana Menteri itu, dalam pidatonya hari Rabu pada televisi nasional, tampaknya mengukuhkan strategi tersebut, dengan mengatakan para utusan Yunani akan kembali ke meja perundingan setelah referendum hari Minggu dalam usaha untuk memperoleh persyaratan yang lebih baik bagi rakyat Yunani.