Lambang Swastika merah dipoleskan di sepanjang pagar di depan sebuah sinagoge di Sydney, dalam tindak kebencian terbaru yang diduga terkait konflik di Timur Tengah.
Foto-foto keamanan yang dirilis polisi menunjukkan, dua orang mengenakan jaket dengan kerudung hitam dan pakaian berwarna gelap di luar gedung.
Pihak berwenang mengatakan, tindakan mencorat-coret atau vandalisme itu merupakan aksi “kekerasan, kebencian, dan rasisme.”
Komisaris Polisi New South Wales, Karen Webb mengatakan kepada para reporter hari Minggu (12/1), segala upaya dilakukan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab.
“Saya mengimbau siapa pun di luar sana yang mengetahui pelaku pelanggaran memuakkan ini, agar melapor dan memberi tahu polisi siapa mereka. Kami akan terus mengejar mereka sampai mereka tertangkap,” kata Webb.
Polisi antiterorisme mengambil alih semua penyelidikan terhadap serangan kebencian baru-baru ini terhadap sinagoge dan properti lain di negara bagian New South Wales, Australia. Jumat lalu, sinagoge Allawah di kota Sydney mengalami insiden terpisah, dirusak dengan coretan-coretan (grafiti) antisemit di dindingnya.
Penny Sharpe, penjabat perdana menteri New South Wales mengatakan kepada media Australian Broadcasting Corp. (ABC) hari Senin (13/1), bahwa unit polisi khusus anti-terorisme bertanggung jawab atas penyelidikan kejahatan rasial itu.
“Pada dasarnya kami menggunakan semua kecerdasan yang kami miliki tentang aktivitas yang ada di luar sana. Mereka mampu berkoordinasi di tingkat lokal dan tingkat yang lebih luas. Sungguh, kami menyerukan dan meminta masyarakat untuk membantu kami menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa New South Wales adalah tempat yang aman bagi semua orang,” ujar Sharpe.
Your browser doesn’t support HTML5
Dalam sebuah pernyataan yang disebarkan ke media lokal hari Minggu, Wakil Dewan Yahudi New South Wales, sebuah organisasi komunitas terkemuka mengatakan, komunitas Yahudi tetap “tidak terpengaruh” oleh upaya-upaya intimidasi.
Pada bulan Desember, sebuah sinagoge di Melbourne, Victoria dibom oleh para penyerang.
Kelompok Muslim juga mencatat peningkatan pelecehan Islamofobia, sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Tahun lalu, pemerintah di Canberra membentuk perwakilan komunitas antisemit dan Islamofobia, dalam upaya meredakan ketegangan di dalam masyarakat Australia. [ps/lt]