Ratusan petugas kepolisian menyisir sepanjang negara bagian Maine, Amerika Serikat (AS) untuk memburu seorang pria yang terkait penembakan massal di sebuah bar dan klub bowling di Kota Lewiston.
Dilansir oleh Reuters, jumlah korban jiwa dalam penembakan itu belum jelas. Sejumlah media melaporkan jumlah korban tewas yang beragam, mulai dari 16 hingga 22 orang, sedangkan puluhan lainnya mengalami cedera.
Sejumlah pejabat mengatakan penembakan pada Rabu (25/10) itu memakan banyak korban, tetapi mereka menolak memberi angka.
BACA JUGA: Kebencian Rasial Dorong Seorang Pria Putih Tembak Mati 3 Orang Hitam di FloridaKepolisian negara bagian dan lokal mengidentifikasi R. Card yang berusia 40 tahun sebagai pihak yang kemungkinan terkait dengan penembakan itu. Dia dilaporkan baru-baru saja dirawat di fasilitas kesehatan mental selama musim panas lalu.
“Kami mengerahkan ratusan polisi ke lapangan di negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini, untuk menemukan Tuan Card sebagai orang yang berkepentingan (person of interests),” kata Komisioner Keamanan Umum Maine, Mike Sauschuck dalam konferensi pers.
Polisi menemukan mobil SUV (Sport Utility Vehicle/kendaraan utilitas sport) berwarna putih yang mereka yakini dikendarai oleh Card menuju Kota Lisbon, sekitar 7 mil (11 kilometer) ke tenggara. Sauschuck mengatakan warga di Kota Lewiston dan Lisbon sudah diminta untuk tinggal di dalam rumah.
Sejumlah media melaporkan bahwa buletin penegak hukum Maine, mengidentifikasi Card sebagai instruktur senjata api yang terlatih dan anggota pasukan cadangan Angkatan Darat AS yang baru-baru ini dilaporkan mengalami masalah kesehatan mental. Salah satunya, Card kerap mendengar suara-suara. Buletin itu juga melaporkan bahwa Card mengancam akan menembaki pangkalan militer Garda Nasional.
“Card juga dilaporkan sudah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu pada musim panas 2023 dan kemudian diperbolehkan pulang,” menurut sebuah pemberitahuan dari Pusat Informasi dan Analisis Maine.
Reuters tidak bisa memastikan keaslian laporan buletin itu. Kantor berita The Associated Press melaporkan buletin itu diedarkan kepada kalangan pejabat penegak hukum.
BACA JUGA: Saksi Mata Penembakan Massal di Buffalo Tuntut Perusahaan Medsos dan Senjata Api karena Sebabkan TraumaAngkatan Darat AS tidak segera menanggapi permintaan Reuters mengenai informasi seputar Card, termasuk perincian catatan penugasannya.
Insiden berdarah itu mengguncang negara bagian Maine yang sebagian besar kawasan pedesaan. Maine terletak di ujung timur laut AS yang berbatasan dengan Kanada.
Polisi mengatakan tembakan senjata pertama meletus menjelang pukul 19.00 waktu setempat. Polisi mengatakan tembakan senjata pertama meletus menjelang pukul 19.00 waktu setempat. Jarak bar dan klub bowling hanya terpisah sekitar 6,5 kilometer.
Lewiston adalah bekas pusat tekstil dan memiliki penduduk 38.000 jiwa di Androscoggin County sekitar 56 kilometer di utara Portland, kota terbesar Maine.
Presiden Joe Biden sudah menerima informasi mengenai penembakan itu dan akan terus menerima informasi baru, kata seorang pejabat di Washington.
Presiden juga sudah berbicara langsung masing-masing dengan Gubernur Maine Janet Mills, Senator Angus King dan Susan Collins, serta anggota Kongres Jared Golden mengenai penembakan di Lewiston. Biden juga sudah memerintahkan dukungan penuh pemerintah federal di tengah serangan itu, kata Gedung Putih.
Kisaran proyeksi jumlah korban jiwa akan sama dengan angka bunuh diri yang biasanya terjadi di Maine pada tahun tertengu. Menurut Kepolisian negara bagian Maine, angka bunuh diri di negara bagian itu berfluktuasi antara 16 dan 29 sejak 2012.
Jumlah kasus penembakan yang menewaskan empat atau lebih orang, telah meningkat di AS sejak pandemic COVID-19 mulai pada 2020. Pada 2022, jumlah korban jiwa akibat penembakan mencapai 647 orang dan diperkirakan akan meningkat menjadi 679 pada 2023 berdasarkan tren Juli, menurut data Arsip Kekerasan Bersenjata.[ft/rs]