Kepolisian China mendatangi kantor konsultan manajemen Bain & Company di Shanghai dan menginterogasi staf di sana, kata seorang juru bicara perusahaan milik Amerika Serikat itu pada Rabu (26/4). Juru bicara itu tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian itu.
"Kami bekerja sama sebagaimana mestinya dengan pihak berwenang China," kata juru bicara itu kepada kantor berita Reuters melalui email. "Saat ini, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut."
Kedutaan Besar Amerika Serikat di China dan Kamar Dagang AS di Shanghai belum menanggapi permintaan komentar.
Harian Financial Times, mengutip orang-orang yang diberi tahu tentang kunjungan mendadak dua minggu lalu tetapi pertama kali melaporkan kejadian itu pada Rabu, menyebutkan bahwa polisi menyita komputer dan telepon dari kantor tersebut tetapi tidak menahan karyawan.
Polisi melakukan lebih dari satu kunjungan ke kantor Bain di Shanghai, kata surat kabar itu. Belum jelas apa tujuannya dan apakah penggerebekan itu terkait perusahaan atau kliennya.
Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat khawatir bahwa China kini mungkin meningkatkan tindakan pembalasan karena tindakan yang diambil terhadap perusahaan China oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.
Pihak berwenang China bulan lalu menggerebek kantor perusahaan Amerika Serikat, Mintz Group, di Beijing dan menahan lima staf lokal.
BACA JUGA: China Katakan Penerbit Taiwan dalam Penyelidikan Keamanan NasionalSejumlah bisnis asal Amerika Serikat yang beroperasi di China kini semakin pesimistis akan prospek mereka di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu, menurut survei yang dirilis bulan ini oleh Kamar Dagang AS di China.
Menurut China, mereka menyambut baik perdagangan dan investasi asing namun menekankan bahwa keamanan harus diutamakan sebelum adanya pembangunan. [ka/jm]