Bunuh Mahasiswa Kulit Hitam, Polisi di Texas Dipecat

Brad Miller, petugas polisi di Arlington, Texas dipecat karena menembak dan membunuh seorang mahasiswa kulit hitam tak bersenjata (foto: dok).

Seorang polisi kulit putih dekat Dallas, Texas, dipecat dari kepolisian setelah menembak dan membunuh seorang mahasiswa kulit hitam tak bersenjata pekan lalu.

Will Johnson, kepala polisi Arlington, hari Selasa (11/8) mengumumkan, Brad Miller dipecat karena melakukan serangkaian kesalahan dalam penembakan Christian Taylor, usia 19 tahun, yang menyebabkan "konsekuensi yang semakin besar bagi lingkungan."

Miller, yang bergabung dalam kepolisian Arlington kurang dari setahun, menanggapi dugaan pencurian Jumat pagi lalu di dealer mobil setempat. Miller, usia 49 tahun, melihat Taylor dalam showroom tetapi malah membantu petugas lain mengisolasi TKP, lalu masuk untuk menghadapi Taylor.

Johnson mengatakan, ketika Taylor menolak mematuhi Miller dan menuju ke petugas itu, Miller menembaknya empat kali. Johnson mengatakan Miller bisa menghadapi tuntutan pidana dalam kasus ini, meskipun belum ada keputusan mengenai hal itu.

Taylor adalah pemain sepak bola Amerika pada Angelo State University di West Texas. Video kamera pengintai yang dipasang di sekitar dealer menunjukkan, Taylor berjalan di antara mobil-mobil di tempat parkir, merusak beberapa di antaranya, kemudian masuk lagi ke mobil sendiri, lalu melewati gerbang keamanan dan masuk showroom sebelum polisi tiba.

Pekan lalu, polisi Texas meminta Biro Investigasi Federal - FBI - membantu penyidikan mereka atas kasus ini.

Penembakan di Arlington terjadi dua hari sebelum ulang tahun pertama penembakan fatal terhadap remaja kulit hitam usia 18 tahun, Michael Brown, oleh polisi kulit putih dalam konfrontasi di Ferguson, Missouri. Penembakan Brown memicu serangkaian protes nasional dan diskusi tentang tindakan polisi yang terlalu agresif terhadap warga kulit hitam Amerika.