Polisi Ekuador: Sedikitnya 75 Napi Tewas dalam 3 Kerusuhan di Penjara

Gas air mata terlihat di penjara Turi tempat kerusuhan narapidana di Cuenca, Ekuador, Selasa, 23 Februari 2021. Kerusuhan mematikan terjadi di penjara-penjara di tiga kota di seluruh negeri karena perkelahian antara geng-geng yang bersaing, menurut polisi. (Foto: AP)

Para pejabat di Ekuador menyatakan ketertiban telah dipulihkan di penjara-penjara di tiga kota, di mana pihak berwenang menyatakan sedikitnya 75 narapidana tewas dalam kerusuhan antara kelompok-kelompok yang saling bermusuhan.

Presiden Lenin Moreno menyatakan sistem penjara nasional dalam keadaan darurat dan memerintahkan peningkatan langkah-langkah keamanan.

Para pejabat menyatakan pihak berwenang, dengan bantuan 800 polisi tambahan, berhasil mengatasi bentrokan di dalam penjara di Guayaquil, Cuenca dan Latacunga.

Presiden juga memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk menjalankan kontrol ketat atas senjata api, amunisi dan bahan-bahan peledak di daerah-daerah sekitar penjara.

Edmundo Moncayo, Dirjen Dinas Nasional bagi Orang-orang yang Dirampas Kebebasannya (SNAI) menyatakan, perkelahian itu bermula sewaktu polisi melakukan penggeledahan untuk mencari senjata.

Moncayo mengatakan beberapa staf penjara cedera dalam kerusuhan itu tetapi tidak seorang pun yang tewas.

Moncayo juga mengatakan kebanyakan populasi penjara tinggal di pusat-pusat tempat terjadinya kekerasan.

Di antara sekitar 38 ribu narapidana Ekuador, konfrontasi di antara kelompok-kelompok penjahat kerap menimbulkan kerusuhan. Pada Desember lalu, kerusuhan di beberapa penjara menyebabkan 11 orang tewas. [uh/ab]