Polisi di Bangladesh mengatakan mereka menewaskan sedikitnya tiga orang ektrimis Islamis, Sabtu (27/8) setelah menggerebek tempat persembunyian militan dekat Dhaka, ibukota negara itu.
Orang yang dicurigai otak serangan maut bulan lalu di sebuah kafe yang penuh dengan orang asing, dikabarkan termasuk di antara yang tewas. Perwira polisi Sanwar Hossain mengukuhkan tewasnya militan tersebut.
Para pejabat mengatakan polisi tembak menembak selama satu jam dengan ektrimis di Narayanganj, 25 kilometer sebelah selatan Dhaka.
“Mereka tidak menyerah. Mereka melemparkan empat atau lima granat terhadap polisi dan menembak dengan senapan AK-22,” kata kepala kepolisian nasional Bangladesh A.K.M. Shahidul Hoque kepada AFP.
Warga Kanada kelahiran Bangladesh Tamim Ahmed Chowdhury termasuk di antara yang tewas, menurut para pejabat. Ia diyakini sebagai otak serangan teror paling buruk di negara itu yang menewaskan 20 orang sandera, termasuk 17 warga asing, serta dua orang polisi.
Menurut laporan, polisi dan pasukan keamanan telah melakukan beberapa penggrebekan terhadap tempat-tempat persembunyian militan. Tanggal 2 Augustus, pihak berwenang menawarkan hadiah $25.000 bagi siapapun yang memberi informasi yang membantu polisi melacak Chowdhury.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di kafe tanggal 1 Juli ketika orang bersenjata memasuki Holey Artisan Bakery di Dhaka dan membunuh sandera dan polisi. [gp]