Puluhan warga Yahudi dikawal polisi Israel pada Senin (10/4) pagi sewaktu mereka mengunjungi sebuah situs di Yerusalem yang dianggap suci oleh umat Yahudi dan Muslim.
Para pengunjung itu berjalan berkeliling dan mengambil foto. Sebagian dari mereka berdoa di luar gerbang yang mengarah ke kompleks tersebut.
Kunjungan orang-orang Yahudi relijius dan nasionalis semacam itu telah meningkat dalam ukuran maupun frekuensinya selama bertahun-tahun ini. Kunjungan itu dipandang dengan curiga oleh banyak orang Palestina yang khawatir bahwa Israel kelak berencana mengambil alih situs tersebut atau membaginya. Para pejabat Israel mengatakan mereka tidak berniat mengubah pengaturan lama yang mengizinkan umat Yahudi untuk berkunjung, tetapi tidak berdoa, di lokasi yang dikelola Muslim.
Ketegangan meningkat dalam sepekan terakhir di kompleks yang kerap dilanda kekerasan itu setelah polisi Israel menggerebek masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA: Ketegangan di Al-Aqsa, Aparat Berjaga Memisahkan Warga yang Merayakan Ramadan dan PaskahPada beberapa kesempatan, warga Palestina membarikade diri di dalam masjid Al-Aqsa dengan batu dan petasan, menuntut hak untuk salat malam di sana. Israel pada masa lalu hanya mengizinkan kegiatan itu dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan.
Polisi menyingkirkan para pengunjuk rasa dengan paksa, menahan ratusan orang dan menyebabkan puluhan orang cedera. Kekerasan di tempat suci itu memicu tembakan roket oleh militan Palestina dari Jalur Gaza serta Lebanon bagian selatan mulai Rabu lalu, dan serangan udara Israel yang membidik kedua wilayah tersebut. [uh/ab]