Haiti akan menyambut kontingen baru polisi Kenya dalam beberapa hari mendatang, untuk memperkuat misi keamanan multinasional. Perdana Menteri Haiti, Garry Conille mengumumkan itu pada Selasa (15/10), dalam konferensi pers setelah kunjungan resminya ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Kenya pekan lalu.
Conille mengatakan, Kenya akan mengirim 600 polisi lagi dalam beberapa hari mendatang, yang akan menggandakan kapasitas operasional pasukan keamanan Haiti. Dia juga mencatat, bahwa UEA akan menyediakan senjata dan amunisi bagi negara tersebut.
“Jauh lebih cepat daripada yang diharapkan, kami akan menerima 600 polisi Kenya yang akan memperkuat mereka yang sudah ada di sana, sehingga jumlah mereka menjadi seribu. Kami berbicara dengan Presiden Kenya William Ruto untuk memastikan bahwa kontingen ini tiba secepat mungkin. Ini akan melipatgandakan kapasitas respons kami dua atau tiga kali lipat dalam beberapa hari mendatang, yang sangat penting bagi kami,” ujar Conille.
Setidaknya 10 negara telah berjanji untuk berpartisipasi dalam Dukungan Keamanan Multinasional (MSS) yang dipimpin Kenya. Namun, hanya sekitar 430 personel yang telah dikerahkan, sejak misi yang disahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut dimulai pada Juni, dengan hampir 400 di antaranya dari Kenya.
Geng-geng bersenjata berat, yang menguasai sebagian besar ibu kota Haiti, Port-au-Prince, terus memperluas kekuasaannya. Anggota geng Gran Grif, melakukan salah satu serangan paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir pada awal Oktober, menewaskan sedikitnya 115 orang di wilayah pertanian, menurut seorang wali kota setempat. [ns/uh]