Polisi Kesulitan Kendalikan Massa Pelayat Mandela

Para polisi berusaha untuk memblokir para pelayat yang memaksa maju menuju Union Building untuk melihat jasad mendiang Nelson Mandela di Pretoria, 13/12/2013

Polisi kesulitan mengendalikan massa yang menunggu kesempatan terakhir melihat Mandela sebelum ia dimakamkan di kampung halamannya, Qunu, hari Minggu.
Sekitar 100 ribu pelayat hari Jumat datang untuk memberi penghormatan kepada mendiang mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, yang jasadnya disemayamkan di Pretoria pada hari ketiga dan hari terakhir.

Wartawan VOA Peter Cox melaporkan sebagian pelayat mencoba mendorong polisi dan barikade polisi. Dikatakan, sebagian massa menjadi marah ketika mengetahui mereka mungkin tidak bisa melihat jasad Mandela sebelum jam melayat berakhir. Beberapa orang terjatuh dalam aksi desak-desakan, selagi pelayat bergegas naik ke bus yang akan membawa mereka ke tempat Mandela disemayamkan.

Pelayat mulai antri sejak pukul 03:00 dini hari waktu setempat hari Jumat. Seorang pelayat, Doktor Mulumba, mengatakan ia tidak ingin melewatkan kesempatan melihat Mandela, yang meninggal pekan lalu pada usia 95.

Jasad Mandela disemayamkan dalam amfiteater dalam Union Buildings, gedung parlemen pemerintah Afrika Selatan. Itu adalah tempat yang sama di mana Mandela dilantik sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan tahun 1994, setelah dipenjara 27 tahun karena berjuang menentang kekuasaan minoritas kulit putih.

Hari Sabtu, jasad Mandela akan diterbangkan ke Qunu, di mana dia akan dimakamkan hari Minggu. Mantan pemimpin Afrika Selatan itu meninggal 5 Desember, setelah lama sakit, dalam usia 95.