Keadaan yang aman namun tegang dilaporkan dari daerah West Point di ibukota Liberia, Monrovia, sehari setelah polisi anti-huru-hara bentrok dengan penduduk yang menolak karantina yang diberlakukan di daerah tersebut dalam usaha untuk membendung penyebaran Ebola.
Sedikitnya empat orang cedera Rabu (20/8) ketika polisi menembakkan peluru dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran yang melempari polisi dengan batu dan marah karena blokade mendadak jalan-jalan di dalam dan di luar daerah tempat tinggal mereka.
Sementara itu, dua pekerja bantuan Amerika yang terinfeksi virus Ebola di Liberia telah pulih dan keluar dari rumah sakit di kota Atlanta, bagian selatan Amerika Serikat.
Kent Brantly dan Nancy Writebol dirawat di Rumah Sakit Universitas Emory dengan pengobatan yang mencakup obat eksperimen bernama ZMapp. Mereka adalah orang-orang pertama yang mendapatkan pengobatan itu dan dokter belum dapat mengkonfirmasi apakah memang obat itu yang menolong mereka pulih.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 1.350 orang telah meninggal dunia akibat Ebola di Afrika barat, dan 576 diantaranya berasal dari LIberia.