Preman Meksiko: Polisi Terlibat dalam Penghilangan Mahasiswa

Dua polisi Iguala, Meksiko melakukan patroli (foto: dok).

Dua kelompok preman Meksiko mengatakan puluhan polisi Iguala merupakan anggota kelompok kejahatan terorganisir “Guerreros Unidos”.

Seorang jaksa penuntut umum di Meksiko mengatakan dua kelompok preman mengaku telah membantu polisi lokal membunuh para demonstran mahasiswa yang hilang 10 hari lalu di negara bagian Guerrero.

Pejabat Meksiko menemukan 28 mayat dalam sebuah kuburan massal di kota Iguala hari Sabtu, sepekan setelah polisi melepaskan tembakan pada bis-bis yang membawa mahassiwa dari kampus pelatihan guru di pedalaman Aytozinapa dengan alasan yang masih belum jelas. Lebih dari 100 selongsong peluru ditemukan di dekat bis itu.

Kepala kejaksaan Guerrero Inaky Blanco Cabrera mengatakan dibutuhkan sedikitnya dua minggu untuk menentukan apakah mayat-mayat yang ditemukan hangus dalam kuburan massal itu adalah mayat sebagian mahasiswa yang hilang tersebut.

Kelompok preman itu mengatakan puluhan polisi Iguala justru merupakan anggota kelompok “Guerreros Unidos” – sebuah kelompok kejahatan terorganisir di daerah itu.

Pihak berwenang telah menangkap 22 polisi dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap walikota dan kepala polisi di kota itu beberapa saat setelah konfrontasi tanggal 26 dan 27 September.

Meksiko dikecam keras dunia internasional karena membiarkan petugas-petugas keamanan melakukan pelanggaran HAM, termasuk penyiksaan dan pembunuhan tanpa proses dan tidak diusut.