Polisi Pakistan Tangkap Wartawan atas Tuduhan Tidak Jelas

Seorang jurnalis mengangkat rantai ke mulutnya selama protes terhadap pembatasan media dan aturan darurat di Karachi, 20 November 2007. (Polisi menangkap seorang jurnalis terkemuka Pakistan atas tuduhan yang tidak jelas pada hari Rabu (16/2), (Foto: REUTERS/Athar Hussain)

Polisi menangkap seorang jurnalis terkemuka Pakistan atas tuduhan yang tidak jelas pada hari Rabu (16/2), kata rekan-rekannya dan media-media setempat.

Mohsin Baig, editor media berita online yang sering mengkritik pemerintah, baru beberapa hari sebelumnya menyatakan di sebuah acara bincang-bincang TV bahwa Perdana Menteri Imran Khan telah menunjukkan pilih kasih dengan memberikan penghargaan kepada seorang menteri pemerintah yang memiliki persahabatan dekat dengannya.

Khan memberi penghargaan kepada Menteri Komunikasi Murad Saeed sebagai salah seorang menteri dengan kinerja terbaik di kabinetnya. Saeed mengajukan gugatan terhadap Baig ke otoritas federal setelah komentar tersebut, menurut kementerian informasi.

BACA JUGA: Pembawa Acara TV Pakistan Dipecat Karena Diduga Kritik Militer

Keluarga Baig mengatakan kepada wartawan bahwa sejumlah polisi dan pejabat dari badan investigasi federal menggerebek rumahnya di Ibu Kota, Islamabad, pada Rabu (16/2) pagi dan membawanya pergi tanpa memberikan alasan apa pun atas penangkapan itu.

Penangkapan Baig menuai kecaman dari wartawan-wartawan Pakistan di media-media sosial. Saksi-saksi mata mengatakan polisi masih berada di rumah Baig ketika berita ini diturunkan, tetapi tidak informasi lain yang tersedia.

Pemerintah sendiri belum mengeluarkan pernyataan terkait aksi penangkapan itu.

Pakistan telah lama dianggap sebagai negara yang tidak aman bagi jurnalis. Pada 2020, Pakistan menempati peringkat kesembilan pada Indeks Impunitas Global tahunan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), yang mencatat negara-negara di mana jurnalis sering tewas dan para penyerang mereka dibebaskan. [ab/uh]