Berbicara kepada reporter, Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve secara singkat menguraikan penangkapan dini hari itu. Ia mengatakan Perancis berada pada kondisi siaga tinggi, dan lebih dari 120 ribu polisi dan tentara dikerahkan di seluruh negara.
Penahanan di Perancis ini terjadi bersamaan dengan operasi yang sama terhadap tersangka jihadis di Jerman dan Belgia. Untuk sementara ini, penguasa mengatakan, tampaknya tidak ada kaitan antara dua orang yang tewas dalam serangan polisi Belgia Kamis malam dan ketiga penyerang yang melancarkan serangan teroris di daerah Paris. Tetapi ada kesamaan dalam profil diri mereka – termasuk kaitan dengan islam radikal di Timur Tengah.
Pakar terorisme Mathieu Guidere dari University of Toulousem, mengatakan, mereka juga menunjukkan usaha meniru oleh Jihadis Eropa, seakan-akan saling bersaing, baik di Internet maupun dilapangan.
“Ada yang hendak menunjukkan pada yang lainnya bahwa mereka lebih hebat dari mereka. Dan Jihadis Belgia berusaha memperagakan di Internet dan memposting banyak ancaman dalam bahasa Perancis dan bahasa lain, serta mengatakan kepada Belgia mereka mampu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan di Perancis terhadap Charlie Hebdo,” kata Mathieu Guidere.
Mereka yang ditangkap di Paris Jumat dicurigai punya kaitan dengan Said dan Syarif Kouachi dan Amedi Coulibaly, yang menewaskan 17 orang di Paris minggu lalu.
Melawat ke ibukota Perancis, Menteri Luar Negeri John Kerry meletakkan karangan bunga ke kantor Charlie Hebdo dan toko Kosher yang jadi sasaran serangan itu. Ia memeluk Presiden Perancis Francois Hollande, dan mengatakan warga Amerika bisa merasakan derita dan kengerian yang dialami warga Perancis.
Penguasa mengakui ada kesalahan intelijen dalam pencegahan serangan itu.
Sebuah perdebatan berlangsung di Perancis sehubungan langkah-langkah untuk mencegah serangan di masa depan, dengan usul-usul berkisar dari pengintaian di internet sampai ke program-program deradikalisasi dan usaha untuk memulihkan ketertiban di daerah hunian pinggir kota yang miskin dan terpinggirkan.