Polri Selidiki Serangan atas Kantor Polisi di Papua yang Tewaskan 3 Polisi

  • Fathiyah Wardah

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Anton Charliyan. (VOA/AFathiyah Wardah)

Polisi masih menyelidiki serangan terhadap kantor kepolisian sektor Sinak, Kabupaten Puncak, Papua hari Minggu (27/12) yang menewaskan tiga polisi. Mabes Polri telah mengirim tim ke Polsek Sinak, Papua untuk membantu proses penyelidikan.

Tiga anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, tewas diserang orang tak dikenal Minggu malam (27/12). Serangan itu berlangsung ketika ketiganya sedang bertugas menjaga pos itu. Dua polisi lain mengalami luka tembak dan dilarikan ke rumah sakit. Tujuh senjata api dan amunisi juga diambil oleh para penyerang.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Anton Charliyan kepada wartawan hari Senin (28/12) mengatakan Mabes Polri telah mengirim tim untuk menyelidiki serangan oleh kelompok bersenjata di Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Pengejaran juga terus dilakukan.

Anton mengatakan belum bisa mengungkapkan motif dan kelompok mana yang menyerang Polsek Sinak tersebut. Anton mengatakan terlalu dini menyebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berada di balik serangan itu. Ia juga menolak menyampaikan dugaan motif serangan itu.

"Motifnya masih kita dalami dan masih kita selidiki. Dan tim dari Mabes Polri pun juga diturunkan untuk memback up Polda Papua. Mudah-mudahan mereka ini segera tertangkap dan terungkap apa kira-kira motifnya, apakah ini murni kriminal biasa ataukan ada motif politik," kata Anton.

Dalam situs resmi Kementerian Dalam Negeri, Menteri Tjahjo Kumolo menduga penyerang Polsek Sinai, Kabupaten Puncak, Papua Minggu malam, merupakan kelompok kecil beranggota belasan orang. Diduga serangan dilakukan oleh kelompok Lekagak Telenggen Tenggamati. Kelompok ini kata Tjahjo merupakan gerakan kecil dengan kekuatan senjata sekitar 15 pucuk senjata, yang biasa beroperasi di wilayah itu.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono telah memerintahkan seluruh pos militer khususnya di lokasi penyerangan untuk meningkatkan pengamanan. Ia juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk kepolisian untuk mewaspadai aksi teror menjelang pergantian tahun.

Mulyono mengatakan, "Intensitas kegiatan yang kita tingkatkan. Lebih meningkatakan kewaspadaan baik itu di pos maupun dalam gerakan-gerakan keluar kemudian meningkatkan aktivitas intelijen karena memang sulit mencari itu semua karena mereka di saat kita siap dia menghilang tetapi pada posisi kita lengah mereka akan muncul sehingga itu menjadi prioritas kita untuk menghadapi itu semua."

Kelompok kriminal bersenjata menyerang Mapolsek Sinak, Minggu malam dari arah belakang dan sempat melepas beberapa kali tembakan ke arah anggota yang berjaga. Tujuh pucuk senjata laras panjang milik polisi juag dicuri, yaitu 3 pucuk senjata jenis Moser, 2 pucuk SS1, 2 pucuk AK47, serta 1 peti amunisi. [fw/em]