Polisi Baltimore Serahkan Laporan Kematian Freddie Gray ke Jaksa

Kepala polisi Baltimore Anthony Batts (tengah) memberikan keterangan pers mengenai kematian Freddie Gray, Kamis (30/4).

Kota Baltimore, Maryland, masih sepi Kamis (30/4), tiga hari setelah kerusuhan dan penjarahan sebagai protes atas kematian Freddie Gray, seorang pemuda kulit hitam.

Polisi di kota Baltimore hari Kamis (30/4) menyelesaikan penyelidikan mereka sehubungan kematian seorang pemuda kulit hitam ketika sedang dalam tahanan polisi, insiden yang memicu kerusuhan dan penjarahan awal minggu ini.

Mereka menyerahkan laporan itu kepada para Jaksa yang kini akan memutuskan apakah akan menuduh enam polisi yang terlibat dalam penangkapan pemuda itu. Tapi tidak ada batas waktu kapan keputusan akan dibuat, dan semua petugas polisi itu di berhentikan untuk sementara selama penyelidikan masih berlangsung.

Baltimore masih sepi hari Kamis, tiga hari setelah kerusuhan dan penjarahan memuncak sebagai protes atas kematian Freddie Gray usia 25 tahun yang meninggal pada 19 April karena cedera punggung setelah ditangkap seminggu sebelumnya.

Pengacara keluarga Garry, Hassan Murphy mengatakan keluarganya ingin agar jaksa di kantor pengacara negara bagian itu tidak bekerja secara terburu-buru sehingga bisa dilakukan penyelidikan sebagaimana mestinya.

Ketika menyerahkan kasus itu kepada jaksa, Komisaris Polisi Baltimore Anthony Batts mengungkap sedikit mengenai penyelidikan polisi itu. Para penyelidik polisi memperoleh temuan, mobil van yang membawa Gray sempat transit di beberapa tempat ketika dalam perjalanan ke penjara dimana dia ditahan, beberapa penghentian itu dilakukan setelah Gray ditangkap tapi tidak memperinci mengapa transit itu dilakukan.

Lebih dari 200 demonstran telah ditangkap di Baltimore minggu ini, tapi sekitar separuhnya sekarang sudah dibebaskan.