Polisi Tangkap Lebih dari 100 Pedemo Anti-Putin

Polisi menangkap seorang pedemo dalam unjuk rasa menentang amandemen Konstitusi Rusia dan hasil pemungutan suara untuk reformasi konstitusi di Moskow, Rusia, 15 Juli 2020.

Para pengamat hak-hak asasi manusia (HAM) mengatakan polisi Rusia menangkap lebih dari 100 demonstran yang memprotes reformasi konstitusi yang dapat membuat Vladimir Putin berkuasa selama 16 tahun lagi.

Sekitar 500 orang – banyak yang memakai masker wajah dengan tulisan “tidak” – berunjuk rasa di jalan utama di ibu kota Rusia, Moskow, pada Rabu (15/7). Sebagian melambaikan spanduk yang menuntut Putin mengundurkan diri, sementara yang lain menyebut presiden Rusia itu “pencuri.”

OVD-Info, sebuah kelompok pemantau politik independen, melaporkan lebih dari 100 orang ditangkap, tetapi polisi dan pejabat Rusia tidak memberikan komentar.

“Saya datang ke sini untuk menandatangani petisi menentang reformasi konstitusi karena saya seorang nasionalis,” kata seorang pengunjuk rasa kepada kantor berita Reuters.

Para pemilih Rusia menyetujui referendum awal bulan ini yang mencakup perubahan konstitusi yang memungkinkan Putin untuk tetap menjadi presiden sampai 2036. Tanpa amandemen itu, dia seharusnya diharuskan mundur dalam empat tahun.

Pihak oposisi mengatakan pemungutan suara untuk mengubah konstitusi itu curang.

Putin telah menjabat sebagai presiden atau perdana menteri Rusia selama 20 tahun. [lt/pp]