Seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah ditangkap karena diduga memerintahkan pembunuhan dua aktivis yang berupaya menengahi sengketa lahan antara perusahaannya dengan warga setempat, kata polisi, Sabtu (9/11).
Dilansir AFP, Sabtu (9/11), kepolisian Sumatra Utara mengatakan telah menangkap Wibharry Padmoasmolo karena diduga mendalangi pembunuhan Maraden Sianipar dan Maratua Siregar. Dia diduga membayar lebih dari Rp 4 juta kepada empat laki-laki untuk melakukan pembunuhan itu.
Jenazah Maraden ditemukan pekan lalu di sebuah saluran drainase dekat perkebunan kelapa sawit di Labuhan Batu,Provinsi Sumatra Utara. Sedangkan jenazah Maratua ditemukan sehari kemudian yang sama. Kedua mengalami luka tikam beberapa kali.
Laporan AFP menyebut Padmoasmolo adalah pemilik perusahaan yang memproduksi minyak kelapa sawit. Minyak nabati itu banyak ditemukan dalam berbagai produk, dari sabun sampai cokelat.
Menurut pihak berwenang, motif pembunuhan adalah untuk menghentikan keterlibatan kedua laki-laki itu dalam sengketa lahan antara perusahaan Padmoasmolo dengan warga setempat. Pihak berwenang menambahkan bahwa ketika diinterogasi, Padmoasmolo telah membantah memiliki perusahaan itu.
Secara keseluruhan, lima orang telah ditangkap terkait pembunuhan berencana itu. Poliai mengatakan masih memburu beberapa tersangka lainnya.
"Kami mencari tiga orang lagi. Lima tersangka lain sudah ditahan untuk diinterogasi lebih lanjut," kata Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Agus Andrianto.
Kedua korban, Maraden dan Maratua pernah bekerja di sebuah portal berita online lokal sebelum menjadi pekerja lepas pada 2017.
Seorang kawan Maratua mengatakan kedua laki-laki itu baru-baru ini terkenal dengan kegiatan advokasi dalam sengketa lahan, yang sering kali menjadi sumber konflik di Indonesia.
Kawan itu mengatakan Maratua aktif di sebuah organisasi yang membantu para warga yang terlibat sengketa. [vm/ft]