Polisi menemukan Dzhokhar Tsarnaev (19 tahun) bersembunyi di dalam perahu di halaman belakang sebuah rumah di kota Watertown, di pinggiran kota Boston.
Polisi telah menangkap hidup-hidup tersangka kedua di pemboman Marathon Boston setelah pencarian intensif sepanjang hari di sekitar wilayah Boston.
Polisi menemukan Dzhokhar Tsarnaev (19 tahun) bersembunyi di dalam perahu di halaman belakang sebuah rumah di kota Watertown, di pinggiran kota Boston. Menurut laporan tersangka mengalami luka parah saat ditangkap.
Kakak laki-laki Dzhokhar, Tamerlan Tsarnaev tewas dalam baku tembak dengan polisi hari Kamis malam (18/4).
Dua kakak-beradik yang diduga meledakkan dua bom di marathon Boston, Tamerlan Tsarnaev dan adiknya Dzhokhar Tsarnaev, adalah etnik Chechnya.
Warga setempat bersorak-sorai saat polisi dan petugas lainnya meninggalkan kota Watertown setelah tersangka berhasil ditangkap.
Polisi juga mengatakan tiga orang sedang diinterogasi di kota New Bedford, Massachusetts, terkait dengan pemboman tersebut.
Kurang dari 30 menit setelah polisi Massachusetts mengumumkan dicabutnya 'perintah tinggal di rumah' bagi penduduk kota Watertown hari Jumat, tembakan senjata terdengar di kawasan tersebut dan polisi segera mengepung kota Watertown.
FBI telah mengidentifikasi Dzhokhar Tsarnaev dan saudaranya, Tamerlan, sebagai tersangka dalam pemboman ganda hari Senin (15/4) di marathon Boston. Ledakan itu menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 176 orang.
Mereka berhasil diidentifikasi hanya beberapa jam setelah FBI merilis gambar dari dua tersangka, dan berharap masyarakat akan mengenali mereka. FBI mengatakan memiliki rekaman video Dzhokhar meletakkan ransel di pinggir jalan sesaat sebelum bom meledak.
Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi Kamis di Watertown setelah ia dan saudaranya merampok sebuah toko makanan dan menewaskan seorang polisi kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, pinggiran kota Boston. Mereka juga mencuri mobil dan melemparkan granat dan bahan peledak lainnya ke arah petugas dalam pengejaran polisi.
Kedua kakak-beradik Tsarnaev berasal dari Chechnya dan datang ke Boston saat masih anak-anak. Anggota keluarga dan teman-teman lainnya mengatakan, mereka tidak percaya bahwa keduanya bisa melakukan kejahatan yang mengerikan seperti itu.
Tapi seorang paman mereka yang tinggal di pinggiran kota Washington menyebut mereka sebagai pecundang yang hanya membawa malu pada semua orang Chechen.
Polisi menemukan Dzhokhar Tsarnaev (19 tahun) bersembunyi di dalam perahu di halaman belakang sebuah rumah di kota Watertown, di pinggiran kota Boston. Menurut laporan tersangka mengalami luka parah saat ditangkap.
Kakak laki-laki Dzhokhar, Tamerlan Tsarnaev tewas dalam baku tembak dengan polisi hari Kamis malam (18/4).
Dua kakak-beradik yang diduga meledakkan dua bom di marathon Boston, Tamerlan Tsarnaev dan adiknya Dzhokhar Tsarnaev, adalah etnik Chechnya.
Warga setempat bersorak-sorai saat polisi dan petugas lainnya meninggalkan kota Watertown setelah tersangka berhasil ditangkap.
Polisi juga mengatakan tiga orang sedang diinterogasi di kota New Bedford, Massachusetts, terkait dengan pemboman tersebut.
Kurang dari 30 menit setelah polisi Massachusetts mengumumkan dicabutnya 'perintah tinggal di rumah' bagi penduduk kota Watertown hari Jumat, tembakan senjata terdengar di kawasan tersebut dan polisi segera mengepung kota Watertown.
FBI telah mengidentifikasi Dzhokhar Tsarnaev dan saudaranya, Tamerlan, sebagai tersangka dalam pemboman ganda hari Senin (15/4) di marathon Boston. Ledakan itu menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 176 orang.
Mereka berhasil diidentifikasi hanya beberapa jam setelah FBI merilis gambar dari dua tersangka, dan berharap masyarakat akan mengenali mereka. FBI mengatakan memiliki rekaman video Dzhokhar meletakkan ransel di pinggir jalan sesaat sebelum bom meledak.
Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi Kamis di Watertown setelah ia dan saudaranya merampok sebuah toko makanan dan menewaskan seorang polisi kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, pinggiran kota Boston. Mereka juga mencuri mobil dan melemparkan granat dan bahan peledak lainnya ke arah petugas dalam pengejaran polisi.
Kedua kakak-beradik Tsarnaev berasal dari Chechnya dan datang ke Boston saat masih anak-anak. Anggota keluarga dan teman-teman lainnya mengatakan, mereka tidak percaya bahwa keduanya bisa melakukan kejahatan yang mengerikan seperti itu.
Tapi seorang paman mereka yang tinggal di pinggiran kota Washington menyebut mereka sebagai pecundang yang hanya membawa malu pada semua orang Chechen.