Polisi Thailand Bongkar Tenda-tenda Demonstran

Para demonstran anti-pemerintah di Bangkok mengkonfrontasi polisi anti-huru hara Thailand (14/2). (Reuters/Damir Sagolj)

Polisi yang membawa pentungan membongkar tenda-tenda dan barikade yang dipasang para demonstran, yang diperintah melalui pengeras suara agar tidak melawan.
Pihak berwenang Thailand telah mengerahkan polisi anti-huru-hara untuk merebut kembali daerah-daerah penting di ibukota yang telah diduduki selama berbulan-bulan oleh demonstran anti-pemerintah.

Polisi yang mengenakan helm dan perisai huru-hara berbaris hari Jumat (14/2) dekat kantor Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang disebut Gedung Pemerintah, yang telah tutup sejak Desember karena demonstran berkemah di dekatnya.

Polisi menyerukan kerja-sama melalui megaphone dengan mengatakan: “Perlu bagi polisi untuk membersihkan daerah ini . . . Untuk keselamatan anda sendiri tolong patuhi instruksi polisi.”

Belum ada tanda perlawanan dari pemrotes, yang kampanye tiga bulan mereka telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan banyak cedera. Polisi telah menghindarkan pembubaran demonstran karena khawatir akan memancing kekerasan yang lebih besar.

Demonstran telah menduduki persimpangan utama di Bangkok dan memaksa kementerian pemerintah tutup dan bekerja di tempat lain.

Pihak berwenang bulan lalu mengumumkan undang-undang darurat dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap banyak pemimpin protes.

Tetapi sampai sekarang, polisi umumnya membiarkan demonstrasi yang memblokir persimpangan-persimpangan jalan dan kadang-kadang menduduki gedung pemerintah.
Para demonstran oposisi berusaha memaksa PM Yingluck Shinawatra mundur dengan mengatakan, pemerintahnya sangat korup.