Polisi Vietnam Sita 700 Kilogram Cula Badak dan Gading Gajah Selundupan

Petugas memperlihatkan gading gajah selundupan yang disita, di kantor pusat Pelabuhan Bangkok, Thailand, April 2015.

Vietnam telah lama dituduh sebagai salah satu negara paling buruk di dunia dalam hal perdagangan jenis binatang yang terancam punah.

Polisi di Vietnam telah menyita lebih dari 700 kilogram cula badak dan gading gajah yang diyakini berasal dari Mozambik, menurut laporan media pemerintah Jumat (14/8).

Bagian-bagian binatang itu ditemukan tersembunyi dalam dua peti kemas dalam sebuah kapal yang membawa batu mulia asahan di pelabuhan Da Nang hari Kamis, tulis surat kabar Tuoi Tre.

“Gading gajah itu beratnya 539 kilogram dan cula badak tadi beratnya 142 kilogram,” menurut laporan tersebut, dan menambahkan bahwa pengiriman gelap itu telah datang melalui Malaysia.

Tujuan akhir pengiriman itu tidak dilaporkan tetapi kapal itu dijadwalkan singgah di pelabuhan Hai Phong, di bagian utara Vietnam.

Vietnam telah lama dituduh sebagai salah satu negara paling buruk di dunia dalam hal perdagangan jenis binatang yang terancam punah.

Telah ada sejumlah kampanye untuk memperingatkan warga Vietnam agar jangan menggunakan produk dari binatang yang terancam punah tetapi tidak berhasil.

Permintaan akan cula badak tetap tinggi dan orang dengan keliru meyakini cula badak dapat menyembuhkan apapun dari kanker hingga pusing kepala karena terlalu banyak minum minuman keras malam sebelumnya walaupun tidak ada bukti ilmiah sama sekali.

Cula terbuat dari keratin, bahan yang sama untuk membuat kuku jari-jari dan rambut manusia.

Gading gajah dan bagian lain tubuh binatang itu disukai sebagai dekorasi, jimat, dan untuk digunakan dalam obat tradisional.

Perdagangan cula badak dilarang di seluruh dunia oleh Konvensi Perdagangan Internasional Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah tahun 1977.