Polusi Udara di New Delhi Terparah dalam Tiga Tahun

Lapisan tipis kabut asam tampak dari gedung pencakar langit di New Delhi, India, 16 Oktober 2019. (Foto: AP)

Asap tebal berbahaya menyelimuti Ibu Kota India dan sekitarnya pada Minggu (3/11), menyebabkan penduduk mengalami iritasi mata, sakit tenggorokan, dan sesak napas.

Tingkat polusi di New Delhi mencapai tingkat tertinggi dalam tiga tahun. Sebanyak 37 penerbangan terpaksa dialihkan dari bandara internasional kota itu karena jarak pandang yang rendah.

Badan Kontrol Polusi Pusat (CPCB) mengatakan indeks kualitas udara (AQI) New Delhi mencapai angka 494 pada pukul 4.00 sore waktu setempat, Minggu (3/11). Angka indeks itu yang tertinggi sejak 6 November 2016, ketika mencapai 497.

Kualitas udara dianggap baik ketika AQI di bawah 50 dan cukup baik ketika di bawah 100.

AQI antara 301 dan 500 dianggap "berbahaya" bagi segala kelompok populasi.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mencuit tingkat polusi "tak tertahankan" dan mendesak pemerintah pusat untuk campur tangan.

New Delhi disebut oleh Greenpeace dan AirVisual sebagai kota dengan polusi terburuk di dunia. Tingkat polusi kota itu sering memburuk setiap akhir tahun. Kualitas udara memburuk menjelang musim dingin dan para petani mengosongkan lahan dengan membakar semak belukar. Polusi juga semakin parah akibat kembang api yang dinyalakan di seluruh wilayah itu untuk merayakan Diwali, hari libur terbesar umat Hindu. [vm/pp]