Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Selasa (29/9), mengakhiri kunjungan dua hari ke Yunani dengan lawatan ke pangkalan Angkatan Laut AS yang strategis bagi kepentingan NATO.
Pompeo mengunjungi pangkalan militer di Teluk Souda, Pulau Kreta, itu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dalam sebuah lawatan yang ditujukan untuk meredakan ketegangan antara Yunani dan Turki di wilayah timur Laut Tengah.
Washington telah mendesak para sekutunya di NATO dan negara-negara tetangga mereka -- yang telah sepakat untuk melanjutkan pembicaran penting yang terputus pada 2016 – untuk mencari solusi baik atas pertikaian yang dipicu perselisihan eksplorasi energi.
BACA JUGA: Menlu AS Bertemu Menlu Yunani, Bahas Sengketa Athena dan Ankara“Kami berharap pembicaraan dapat dimulai dengan benar. Penting bagi kedua negara untuk menyelesaikan dengan cara yang dapat membuahkan hasil yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” kata Pompeo sebagaimana dikutip kantor berita pemerintah Yunani, ANA. “Tidak hanya bicara, kita membutuhkan solusi yang baik.”
Turki baru-baru ini mengirim sebuah kapal riset, yang dikawal sejumlah kapal perang, untuk meneliti prospek sumber daya energi di sebuah kawasan yang diklaim Yunani sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusifnya. Yunani marah dan mengirim kapal-kapal perangnya ke kawasan itu. Situasi ini memanas dalam beberapa pekan terakhir sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan kekerasan.
Dalam sebuah pernyataan bersama, Senin (28/9), setelah pembicaraan di Thessaloniki, Pompeo dan sejawatnya dari Yunani, Nikos Dendias, mengatakan, klaim wilayah yang saling tumpang tindih di Laut Tengah harus diselesaikan secara damai berdasarkan hukum internasional.
Pada hari Rabu (30/9), Pompeo akan terbang ke Roma untuk melangsungkan pertemuan dengan pemerintah Italia dan para pejabat Vatikan. Ia kemudian akan mengunjungi Kroasia. [ab/uh]