Tautan-tautan Akses

Yunani: Pembicaraan dengan Turki soal Laut Tengah Mungkin Segera Berlangsung


Kapal penjelajah Turki, Oruc Reis, di Mediterania, lepas pantai Antalya, Turki, 24 Juli 2020. (Foto: dok).
Kapal penjelajah Turki, Oruc Reis, di Mediterania, lepas pantai Antalya, Turki, 24 Juli 2020. (Foto: dok).

Yunani dan Turki kemungkinan akan segera menghidupkan kembali pembicaraan mengenai sengketa hak eksploitasi deposit gas alam di bagian timur Laut Tengah.

“Kita akan segera memulai kembali pembicaraan itu. Akan ada pengumuman bila kesepakatan rampung, namun situasinya mendukung,” kata juru bicara pemerintah Yunani, Stelios Petsas, kepada wartawan, Senin (21/9).

Petsas juga mengukuhkan laporan-laporan media setempat yang menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan mengunjungi Yunani. Ia mengatakan Pompeo akan bertemu Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis untuk membahas krisis tersebut, namun menambahkan bahwa jadwalnya masih dirundingkan.

Kedua negara anggota NATO itu telah puluhan tahun terlibat sengketa perbatasan maritim, khususnya terkait eksploitasi sumber daya alam di kawasan antara pantai selatan Turki, beberapa pulau Yunani dan pulau Siprus yang terkoyak perang.

Di bawah tekanan internasional, Turki menarik mundur kapal risenya dari kawasan itu sementara kedua negara mengurangi kehadiran angkatan laut mereka dan menghentikan latihan militer.

Pembicaraan Yunani-Turki mengenai isu tersebut dilangsungkan terakhir kali pada 2016. Pada beberapa tahun terakhir, pertikaian itu dibakar oleh memburuknya hubungan antara Uni Eropa dan Turki serta temuan gas alam di bagian-bagian lain di wilayah timur Laut Tengah.

Turki berargumentasi bahwa pulau-pulau Yunani dekat perbatasan Turki tidak boleh disertakan dalam perhitungan perbatasan maritim karena jauh di luar perbatasan perairannya. Yunani menyebut sikap Turki sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional namun bersedia membahas pertikaian itu di Mahkamah Internasional. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG