Amerika bersedia melakukan pembicaraan tanpa syarat dengan Iran untuk meredakan ketegangan antara kedua negara, kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada hari Minggu (2/6), tetapi Teheran tidak banyak memberi harapan untuk perundingan baru.
"Kita siap untuk melakukan pembicaraan tanpa prasyarat. Kita siap untuk duduk bersama mereka," kata Pompeo pada konferensi pers di Swiss. Tetapi diplomat tertinggi AS itu menambahkan "upaya Amerika secara fundamental membalikkan aktivitas jahat Republik Islam ini, kekuatan revolusioner ini, akan terus berlanjut."
BACA JUGA: Rouhani: Perundingan Mungkin Terjadi Jika AS HormatPompeo mengatakan AS "siap melakukan perundingan itu ketika Iran bisa membuktikan mereka ingin berperilaku seperti bangsa normal."
Tetapi Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam sebuah wawancara di jaringan ABC News di AS mengatakan bahwa pembicaraan baru dengan Washington "sangat tidak mungkin."
Zarif menambahkan, "Berbicara adalah kelanjutan dari proses menekan, ini mungkin berhasil di pasar real estate namun tidak berhasil dalam berurusan dengan Iran."
Ia mengatakan pembicaraan sebelumnya dengan Amerika di mana AS menyetujui pakta internasional 2015 untuk mengekang ambisi Teheran yang dibatalkan begitu saja oleh Presiden Donald Trump "tidak terlalu optimis dan tidak memberikan perspektif optimis untuk kesepakatan di masa depan."
Ia berpendapat, "Orang berpikir dua kali sebelum mereka berbicara dengan Amerika karena mereka tahu apa yang mereka setujui hari ini mungkin tidak berlaku besok."
Kemungkinan pembicaraan antara kedua negara terjadi setelah serangkaian provokasi. Setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional, Trump kemudian menerapkan kembali sanksi ekonomi A.S. dalam upaya untuk mengakhiri ekspor minyak Iran ke pasar global, yang menjadi sumber pendapatan keuangan bagi republik Islam itu. (my)