Pompeo: AS Identifikasi Pejabat Saudi yang Terlibat dalam Pembunuhan Khashoggi

Menlu Amerika Mike Pompeo (kiri) saat bertemu Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, di Riyadh 16 Oktober 2018 lalu.

Menlu Amerika Mike Pompeo mengatakan hari Selasa (23/10) bahwa Amerika telah mengidentifikasi “sebagian” dari para pejabat Saudi yang terlibat dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, dan karenanya telah mencabut visa mereka untuk berkunjung ke Amerika.

“Hukuman ini bukan yang terakhir. Kami akan terus mencari langkah-langkah tambahan untuk menyeret orang-orang yang bertanggung jawab ke pengadilan,” kata Pompeo.

“Kami menjelaskan dengan tegas bahwa Amerika tidak akan mentolerir tindakan kejam seperti ini untuk membungkam Khashoggi, seorang wartawan, dengan aksi kekerasan,” tandasnya.

BACA JUGA: Kasus Kematian Jurnalis Saudi, Direktur CIA Terbang ke Turki

Ini adalah tindakan pertama Amerika terhadap Arab Saudi sejak munculnya berita hilangnya Khashoggi tanggal 2 Oktober lalu setelah ia masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Namun, Pompeo tidak menjelaskan kepada wartawan siapa atau berapa banyak warga Saudi yang dicabut visanya.

Sebelumnya, pemerintah Saudi hari Sabtu (20/10) mengumumkan mereka telah menangkap 18 warga Saudi dan memecat beberapa pejabat tinggi intelijen sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi.

Hari Selasa siang, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Khashoggi “dibunuh dengan cara yang sangat kejam,” dan mengatakan pembunuhan itu sudah direncanakan. Erdogan menolak klaim Arab Saudi bahwa “agen-agen jahat” yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

BACA JUGA: Erdogan: Khashoggi “Dibunuh Secara Biadab” dan Terencana

“Semua bukti yang berhasil kami kumpulkan menunjukkan bahwa Khashoggi adalah korban pembunuhan yang buas dan terencana,” kata Erdogan kepada parlemen Turki di Ankara.

Kata Erdogan lagi, “kami dan masyarakat internasional tidak akan puas kalau hanya segelintir pejabat keamanan dan intelijen yang dipersalahkan.” Ke-18 orang pejabat dan petugas yang ditangkap di Arab Saudi itu harus diadili di Istanbul, kata Erdogan. [ii]