Pompeo Bela Rencana Trump Terkait Perdamaian Afghanistan

Sejumlah tentara Amerika Serikat dalam patroli gabungan Angkatan Darat AS dan tentara Angkatan Bersenjata Afghanistan di Provinsi Paktika, 12 Oktober 2019. (Foto: AP)

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Sabtu (2/1) mengatakan tidak ada tentara AS yang menjadi korban di Afghanistan dalam hampir setahun. Pompeo juga menyebut soal inisiatif pemerintahan Trump untuk memajukan perdamaian di negara yang dilanda konflik itu.

Washington pada Februari menyepakati perjanjian dengan Taliban untuk mengakhiri perang Afghanistan yang telah berlangsung 19 tahun, yang terlama dalam sejarah AS. Kesepakatan bersejarah itu mengawali penarikan tentara AS dari negara Asia Selatan itu secara bertahap.

Perjanjian itu juga membuka perundingan perdamaian pertama antara Taliban dan pemerintah Afghanistan yang didukung AS untuk merundingkan perjanjian bagi kekuasaan politik untuk mengakhiri perang secara permanen.

Namun, para pejabat AS telah mengakui adanya peningkatan pertempuran baru-baru ini antara pasukan keamanan Afghanistan dan para pemberontak Taliban yang mengancam kelanjutan proses perdamaian. Mereka mendesak kedua pihak untuk mengurangi permusuhan dan bergerak mewujudkan perjanjian.

"Tidak ada tentara AS yang tewas di Afghanistan dalam hampir setahun, dan rakyat Afghanistan akhirnya membahas perdamaian dan rekonsiliasi di antara mereka sendiri. Sebuah kemajuan yang luar biasa," kata Pompeo dalam serangkaian cuitan yang muncul sehari setelah beberapa kiriman tulisan di media sosial yang menggembar-gemborkan kepercayaan diri Amerika selama dirinya menjabat.

Cuitan Pompeo mendapat kritikan dari ketua regional Komite Nasional Demokrat Lindy Li, yang merupakan seorang penasihat tim kampanye Presiden terpilih Joe Biden. Li mengkritik Pompeo karena memanfaatkan akun Twitter Deplu untuk "meluncurkan kampanye presiden 2024." [vm/ft]