Diplomat tertinggi AS itu tiba, Rabu (20/3), di Kuwait City, di mana ia berencana membahas rencana strategi AS di kawasan itu dan isu-isu bahan bakar dengan para pejabat Kuwait.
Setelah Kuwait, Pompeo akan berkunjung ke Israel dan bertemu PM Benjamin Netanyahu, yang pemerintahnya diperkirakan akan menghadapi kesulitan pada pemilu 9 April terkait penyelidikan korupsi terhadap dirinya. Netanyahu juga menghadapi tuduhan-tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Pompeo mengatakan dalam perhentian ketiganya di Beirut, ia akan menghabiskan banyak waktu dengan pemerintah Lebanon untuk membahas bagaimana Washington dapat membantu negara itu menghadapi ancaman Iran dan kelompok Hizbullah,
AS menganggap Hizbullah sebagai organiassi teroris yang pro-Iran, meskipun memiliki keterwakilan dalam pemerintahan koalisi PM Saad Hariri, yang dikenal sebagai sekutu AS. [ab]