Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan, para pejabat Amerika sebaiknya mendukung Presiden Donald Trump atau mengundurkan diri, setelah munculnya laporan bahwa Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein membicarakan usaha menggeser presiden Trump karena dianggap tidak cakap mental.
Harian New York Times melaporkan minggu lalu bahwa Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein telah mengusulkan untuk merekam percakapan presiden Trump sebagai bagian dari usaha menggesernya dengan menggunakan Amandemen ke-25 UUD Amerika.
Amandemen itu memungkinkan kabinet dan kongres Amerika untuk memberhentikan presiden yang dianggap tidak sanggup menjalankan tugas-tugasnya.
Ketika ditanya apakah ia pernah mendengar usaha penyadapan atau penggunaan Amandemen ke-25 itu, Pompeo mengatakan kepada stasiun televisi FoxNews hari Minggu (23/9), “sama sekali tidak.”
Namun, ketika diminta komentarnya tentang Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, Pompeo menjawab, “Sudah jelas sejak memulai tugas dalam pemerintahan, kalau kita tidak mau bekerja sama atau tidak mau mendukung tugas pemerintah, lebih baik kita keluar dan mencari pekerjaan lain.”
BACA JUGA: Trump Berjanji akan 'Bersihkan' Departemen KehakimanPompeo, pendukung kuat Presiden Trump dan mantan kepala Dinas Intelijen Amerika CIA mengatakan, pemerintah perlu punya pejabat “yang bisa membantu menjalankan misi Presiden Trump.”
Wakil Jaksa Agung Rosenstein telah membantah laporan New York Times itu, tapi seorang pejabat lain mengatakan Rosenstein hanya berkelakar ketika mengatakan akan merekam percakapan Presiden Trump.
Rosenstein sedang disorot tajam dan diancam akan dipecat oleh Presiden Trump, karena ia mengawasi penyelidikan oleh Jaksa Khusus Robert Mueller tentang kemungkinan adanya kolusi antara tim sukses Trump dengan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016.
Rosenstein dilaporkan terkejut setelah Trump mengutip sebuah memorandum yang ditulisnya sebagai alasan untuk memecat kepala FBI James Comey. (ii)