Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tiba di Israel, Senin (24/8). Ini adalah perhentian pertamanya di Timur Tengah, sebagai bagian dari usaha pemerintahan Presiden Donald Trump mewujudkan perdamaian Arab-Israel.
Pompeo pertama-tama akan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem dan membahas kesepakatan yang baru-baru ini diumumkan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), yang dimediasi Washington, untuk membangun hubungan diplomatik. Keduanya diperkirakan juga akan membahas Iran dan China.
Kesepakatan tersebut merupakan kemenangan kebijakan luar negeri penting bagi Trump dalam usahanya untuk terpilih kembali. Kesepakatan itu juga mencerminkan adanya perubahan di Timur Tengah di mana sentimen anti-Iran mengikis dukungan Arab bagi Palestina.
BACA JUGA: Manfaatkan Momentum, Pompeo Kunjungi TimtengSebelumnya bulan ini, AS, Israel, dan UEA mengumumkan kesepakatan untuk membangun hubungan diplomatik penuh. Kesepakatan itu juga menuntut Israel untuk membekukan rencana aneksasinya terhadap beberapa bagian dari Tepi Barat yang diinginkan rakyat Palestina sebagai bagian dari negara masa depannya.
Palestina mengecam kesepakatan itu. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menilai rencana Timur Tengah yang diprakarsai Trump lebih menguntungkan Israel. Khalil al-Hayya, seorang pejabat tinggi Hamas, juga mengecam keras kesepakatan Israel-UEA. “Normalisasi dengan pihak yang menduduki wilayah kami membahayakan dan merugikan kami,” katanya. “Normalisasi malah mendukung pendudukan Israel atas wilayah Palestina.”
Menurut rencana, dalam kunjungan kali ini, Pompeo juga akan bertemu Benny Gantz --mitra Netanyahu di pemerintahan yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan-- dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi. [ab/uh]