Populasi Manula Meningkat, Singapura Naikkan Pajak Penjualan

Gedung pencakar langit di kawasan Marina Bay, di Singapura, kawasan yang terkenal dengan hotel-hotel dan atraksi pariwisata di Singapura, 20 April 2016.

Singapura mengumumkan, Senin (19/2), bahwa untuk pertama kali dalam beberapa tahun negara itu akan menaikkan pajak penjualan untuk menopang populasi manula yang kian bertambah, AFP melaporkan. Tetapi kenaikan itu ditunda sampai setidaknya pertengahan 2021.

Singapura selama ini dikenal dengan kebijakan pajak rendah. Para pendukung kebijaan ini mengatakan pajak rendah menarik minat perusahaan global masuk dan ekspatriat kaya. Pajak rendah itu juga membantu Singapura berkembang pesat dari kota pelabuhan kumuh, menjadi pusat finansial yang kuat.

Baca: Disebut Kota Membosankan, Singapura Membalas Dengan Iklan Humoris

Tetapi kemajuan itu mendapat tekanan ketika populasi penduduk menua dan angka kelahiran tetap rendah. Pemerintah memperkirakan jumlah orang yang berusia di atas 65 tahun bertambah dua kali lipat pada 2030. Ini artinya pemerintah harus menambah anggaran untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan.

Menteri Keuangan Heng Swee Keat mengatakan pajak barang dan jasa (GST) bakal naikdari 7 persen menjadi 9 persen. Tapi kenaikan pajak ini tidak akan diterapkan hingga antara 2021 dan 2025.

Pajak (GST) itu dikenakan pada semua penjualan barang, mulai dari membeli pesawat TV sampai mengunjungi Spa dan terakhir sekali dinaikkan pada 2007. [al/as]