Pebisnis bilyuner Ukraina, Petro Poroshenko, diambil sumpahnya di kantor kepresidenan di ibukota Kyiv, Sabtu (7/6), di hadapan para pemimpin dan kepala negara dari seluruh dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Joe Biden.
Petro Poroshenko dilantik sebagai presiden baru Ukraina. Pebisnis bilyuner itu diambil sumpahnya di kantor kepresidenan di ibukota Kyiv hari Sabtu (7/6), di hadapan para pemimpin dan kepala negara dari seluruh dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Joe Biden.
Poroshenko memenangkan suara mayoritas dalam pemilu 25 Mei lalu yang diikuti oleh 21 kandidat.
Poroshenko kini harus memimpin negara yang diguncang oleh kerusuhan di Ukraina Timur yang berbatasan dengan Rusia dimana kelompok separatis pro-Rusia bentrok dengan pasukan Ukraina.
Amerika, Rusia dan Ukraina hari Jumat (7/6) mengambil langkah tentatif untuk meredakan ketegangan yang menimbulkan krisis tersebut.
Presiden Amerika Barack Obama mengadakan pertemuan dengan mitranya Presiden Rusia Vladimir Putin, guna mendorong apa yang disebut Kremlin sebagai “percepatan upaya guna menyudahi aksi kekerasan dan operasi militer” di Ukraina Timur.
Kedua pemimpin itu bertemu di Perancis di sela-sela upacara peringatan D-Day.
Pejabat-pejabat Amerika mengatakan Presiden Obama menggunakan pertemuan singat yang tidak direncanakan itu untuk menekankan bahwa Rusia hanya dapat berkontribusi pada perdamaian kawasan dengan mengakui Presiden Petro Poroshenko yang baru terpilih. Presiden Obama juga mendesak pemimpin Rusia itu mengakhiri dukungan para kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.
Vladimir Putin hari Jumat (6/6) juga bertemu dengan Presiden Poroshenko. Pejabat-pejabat Perancis mengatakan kepada para wartawan bahwa Putin dan Poroshenko setuju untuk membuka lebih banyak pertemuan formal guna merundingkan gencatan senjata di Ukraina Timur.
Poroshenko memenangkan suara mayoritas dalam pemilu 25 Mei lalu yang diikuti oleh 21 kandidat.
Poroshenko kini harus memimpin negara yang diguncang oleh kerusuhan di Ukraina Timur yang berbatasan dengan Rusia dimana kelompok separatis pro-Rusia bentrok dengan pasukan Ukraina.
Amerika, Rusia dan Ukraina hari Jumat (7/6) mengambil langkah tentatif untuk meredakan ketegangan yang menimbulkan krisis tersebut.
Presiden Amerika Barack Obama mengadakan pertemuan dengan mitranya Presiden Rusia Vladimir Putin, guna mendorong apa yang disebut Kremlin sebagai “percepatan upaya guna menyudahi aksi kekerasan dan operasi militer” di Ukraina Timur.
Kedua pemimpin itu bertemu di Perancis di sela-sela upacara peringatan D-Day.
Pejabat-pejabat Amerika mengatakan Presiden Obama menggunakan pertemuan singat yang tidak direncanakan itu untuk menekankan bahwa Rusia hanya dapat berkontribusi pada perdamaian kawasan dengan mengakui Presiden Petro Poroshenko yang baru terpilih. Presiden Obama juga mendesak pemimpin Rusia itu mengakhiri dukungan para kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.
Vladimir Putin hari Jumat (6/6) juga bertemu dengan Presiden Poroshenko. Pejabat-pejabat Perancis mengatakan kepada para wartawan bahwa Putin dan Poroshenko setuju untuk membuka lebih banyak pertemuan formal guna merundingkan gencatan senjata di Ukraina Timur.