Perancis, Inggris Dukung UE Persenjatai Pemberontak Suriah

Menlu Perancis Laurent Fabius mengatakan, Perancis dan Inggris akan bertindak sepihak jika gagal membujuk negara-negara Eropa lainnya mencabut embargo pengiriman senjata ke Suriah (foto: dok).

Dua negara Eropa dengan kekuatan militer terbesar, Perancis dan Inggris, mendorong upaya Uni Eropa untuk segera mempersenjatai pemberontak Suriah.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan Perancis dan Inggris mendorong dilakukannya pertemuan Uni Eropa untuk mencabut embargo pengiriman senjata ke Suriah. Embargo tersebut mesti diperbaharui bulan Mei, namun dalam sebuah wawancara dengan radio Perancis, Fabius mengatakan Perancis menginginkan itu segera dilakukan, kemungkinan pada akhir bulan ini.

Lebih dari 70.000 orang tewas, dan lebih dari satu juta orang mengungsi dalam krisis Suriah, kata Fabius, jumlahnya mengerikan. Ia mengatakan, jumlah senjata yang tidak berimbang tidak dapat diterima, dan menekankan kembali tuduhan negara-negara Barat bahwa Iran dan Rusia memasok senjata kepada pemerintah Suriah. Sementara itu, katanya, pemberontak Suriah tidak memiliki sarana yang memadai untuk membela diri.

Fabius mengatakan, Perancis dan Inggris akan bertindak sepihak jika gagal membujuk negara-negara Eropa lainnya untuk mencabut embargo.

Pernyataan menteri luar negeri itu merupakan imbauan terbaru bagi tindakan Eropa yang lebih tegas.

Hari Selasa, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyarankan Inggris agar bisa bergerak sepihak jika Uni Eropa gagal untuk mencabut embargo. Kantor Berita Reuters melaporkan bahwa rudal anti-pesawat termasuk dalam senjata yang mungkin akan disediakan kepada para pejuang pemberontak. Inggris telah membujuk Eropa untuk menyediakan bantuan dalam bentuk non-senjata kepada pemberontak, yang kemungkinan mencakup kendaraan lapis baja.

Tetapi Jerman, khususnya, telah menolak mempersenjatai para pemberontak, khawatir bahwa semakin banyak senjata mungkin akan menyebabkan konflik menyebar secara regional.

Amerika baru-baru ini mengumumkan akan menawarkan bantuan pangan dan medis, bukan senjata kepada pemberontak.

Dalam kunjungan ke Qatar pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan, pemerintahan Obama mendukung upaya Timur Tengah untuk mempersenjatai para pemberontak - asalkan senjata-senjata itu diberikan kepada anggota moderat dari pasukan oposisi Suriah.