Santos dan pemimpin Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) Timoleon Jimenez, yang juga dikenal dengan nama Timonchenko, menandatangani perjanjian perdamaian bersejarah bulan lalu untuk mengakhiri konflik terpanjang di Amerika Latin, meskipun perjanjian itu kemudian ditolak oleh mayoritas pemilih dalam referendum.
Meskipun ada penolakan, Santos telah berjanji akan menghidupkan kembali rencana perdamaian, yang menurut kebanyakan orang Kolombia terlalu lunak pada pemberontak FARC.
Terakhir kali calon dari Amerika Latin memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian adalah pada tahun 1992, ketika aktivis hak asasi manusia Guatemala Rigoberta Menchu dihormati atas jerih payahnya mempromosikan keadilan sosial bagi masyarakat adat. [as/ab]
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menerima Hadiah Nobel Perdamaian, Jumat (7/10), atas keberhasilannya mengakhiri konflik dengan pemberontak Marxis yang sudah berlangsung lima dekade.