Seiring dengan kembalinya penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Indonesia, Presiden Joko Widodo mendesak Polri agar segera menuntaskan kasus kekerasan yang menimpa Novel.
Presiden Joko Widodo memastikan akan terus mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Terkait kepulangan Novel Baswedan ke Tanah Air setelah menjalani 10 bulan rangkaian operasi mata akibat penyiraman air keras di rumah sakit di Singapura, Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta Selasa (20/2) mengatakan, ia selaku presiden telah menginstruksikan Kapolri Tito Karnavian untuk terus mengusut secara tuntas kasus penyerangan terhadap Novel itu.
"Saya akan terus kejar Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelaakunya. Sampai saat ini kita akan kejar terus Polri. Dan Polri, kalo Polri sudah gini (angkat tangan) ya baru kita akan step yang lain," jelas Presiden.
Jokowi dalam kesempatan itu, menyatakan harapannya agar Novel Baswedan bisa segera bertugas lagi di KPK.
Baca juga: Polda Metro Jaya Rilis Sketsa 2 Buron Terduga Pelaku Kekerasan Terhadap Novel Baswedan
"Ya, kita bersyukur Alhamdulillah, pak Novel Baswedan sudah sembuh dan sudah kembali ke tanah air. Saya kira pak Novel sudah bisa kembali ke KPK, ya patut kita syukuri," jelasnya.
Ucapan Terimakasih Novel untuk Jokowi
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang berdoa untuk kesembuhannya. Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Pernyataan Novel tersebut disampaikan melalui video yang diunggah di media sosial, Rabu (21/2).
"Pertama saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini, juga kepada bapak Presiden Pak Jokowi yang telah membantu pengobatan saya selama di Singapura," kata Novel.
Novel harus menjalani perawatan mata selama berbulan-bulan di Singapura akibat disiram air keras oleh orang tak dikenal. Biaya pengobatan dan perawatan Novel diketahui ditanggung negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Baca juga: Wakapolri: Laporan Pencemaran Nama Baik Terhadap Novel Jangan Dikaitkan Dengan Polri
Selama di Singapura, Novel menjalani beberapa tahapan operasi. Terakhir, pekan lalu, Novel menjalani operasi tambahan untuk mempercepat pertumbuhan selaput di matanya. Novel masih harus menjalani operasi utama setelah selaput di matanya sudah terbentuk sempurna. Sambil menunggu pemulihan, Novel kembali ke Indonesia, Kamis (22).
"Seminggu lalu saya sudah berhasil dilakukan operasi tambahan. Karena mata saya tidak kunjung tertutup selaput, sehingga operasi utama belum bisa dilakukan. Sekarang setelah hasil operasi kemarin mata saya sudah tertutup selaput walaupun perlu recovery. Oleh karena itu mengingat jadwal operasi masih belum selesai dibuat, maka saya memutuskan kembali ke Indonesia," jelasnya.
"Saya menyadari kondisi saya masih belum sembuh. Perlu bolak baik Singapura untuk kontrol, dan bersiap untuk operasi utama karena sekarang mata kanan saya Alhamdulillah sudah stabil, tapi mata kiri saya belum bisa melihat," lanjut Novel.
Your browser doesn’t support HTML5
Novel Baswedan dalam video itu mengajak aparat penegak hukum dan aktivis anti korupsi agar berani dan tetap semangat dalam memberantas korupsi di Indonesia.
"Saya ingin menegaskan bahwa, seperti apapun Allah akan selalu menunjukkan jalan kebenaran, sekalipun banyak orang berupaya menutupi jalan itu. Dan saya ingin mengajak kepada kawan-kawan semua, para aktivis, para penegak hukum dan semua orang yang bertugas memberantas korupsi, marilah kita tetap fokus tetap berani. Jangan takut, jangan ragu, tetap semangat. Karena tidak ada keburukan yang akan kita peroleh, segala hal yang terjadi adalah suatu kebaikan yang itu adalah takdir Allah yang pasti baik," pesannya.
Wajah Novel Baswedan disiram air keras seusai menunaikan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017. Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.
Hingga saat ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang. Setelah lebih dari 10 bulan sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu pun tersangka. [aw/lt]