Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang tersandung skandal dan terancam dimakzulkan, tidak akan mundur dan akan melawan secara politik dan hukum, kata orang-orang yang dekat dengannya pada Sabtu (3/12).
Tekanan memuncak pekan ini untuk Ramaphosa untuk mengundurkan diri atau dimakzulkan terkait pencurian uang tunai sebanyak lebih dari setengah juta dolar dari pertaniannya. Ia dituduh menutup-nutupi peristiwa itu.
Kongres Nasional Afrika (ANC) awalnya mengatakan pada Sabtu pagi (3/12) pihaknya akan mengadakan "sesi khusus Komite Eksekutif Nasional" pada Minggu (4/12). Kemudian mengatakan pertemuan itu ditunda hingga Senin (5/12) pagi
Para pemimpin partai bertemu secara singkat di Johannesburg pada Jumat (2/12) sebelum memberitahu wartawan mereka akan mempelajari lebih dalam fakta-fakta dalam kasus melawan presiden itu.
Para pendukung Ramaphosa berunjuk rasa mendukungnya.
Menteri Kehakiman Ronald Lamola mengatakan ia yakin Ramaphosa akan tetap bertahan.
"Ia jelas akan bertahan," kata Lamola kepada lembaga penyiaran publik SABC.
Juru bicara Ramaphosa Vincent Magwenya mengatakan presiden "mempertimbangkan dengan serius" untuk melakukan upaya hukum di pengadilan terhadap sebuah laporan yang diajukan ke parlemen pekan ini mengenai pencurian itu. [vm/ft]