Presiden Brazil Menolak Mundur di Tengah Skandal Korupsi

Presiden Brazil, Michel Temer, berbicara di Istana Planalto di Brazilia, Brazil tanggal 20 Mei 2017 (foto: REUTERS/Ueslei Marcelino)

Meski terseret dalam skandal korupsi yang diindikasikan lewat sebuah rekaman pembicaraan, Presiden Brazil, Michel Temer berkeras untuk tidak mengundurkan diri.

Presiden Brazil Michel Temer telah berkeras tidak akan mengundurkan diri meskipun terseret dalam skandal korupsi lewat sebuah rekaman pembicaraan.

Dalam pidatonya hari Sabtu, Temer mengatakan “Brazil tidak akan tergelincir” karena kasus korupsi itu. Dia mengatakan akan meminta pengadilan tinggi negara itu untuk menunda penyelidikan terhadapnya sampai pengadilan bisa memverifikasi bahwa rekaman tersebut tidak direkayasa.

Temer beranggapan (http://tinyurl.com/m7gynyp) rekaman itu “direkayasa,” dan bahwa Brazil memerlukannya untuk memandu negara itu menjalankan reformasi ekonomi.

Jaksa Agung Brazil menuduh Temer melakukan korupsi dan mengganggu proses peradilan Jumat, menurut sebuah dokumen pengadilan yang dirilis Mahkamah Agung.

Dakwaan Jaksa Agung Rodrigo Janot itu menyusul munculnya rekaman audio pekan ini yang diduga menunjukkan bahwa presiden berupaya menghambat atau mencegah penyelidikan korupsi besar-besaran yang dikenal sebagai "Car Wash."

Pembicaraan yang direkam secara diam-diam, yang pertama kali diungkap surat kabar paling terkemuka Brazil O Globo (https://en.wikipedia.org/wiki/O_Globo) (https://oglobo.globo.com/), mengisyaratkan bahwa Temer menyetujui pemberian uang tutup mulut kepada politisi yang dipenjara, Eduardo Cunha.

Cunha, yang dulunya merupakan seorang anggota partai Temer yang berkuasa, kini dipenjara karena menerima suap. Dia dikatakan memiliki informasi mengenai politisi-politisi lain yang terkait skandal penyuapan itu. [vm]