Presiden Brazil Luiz Inacio Lula di Silva hari Kamis (12/1) mengatakan bahwa para perusuh yang menjarah istana kepresidenan akhir pekan lalu kemungkinan besar mendapat bantuan orang dalam.
Lula mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah memerintahkan “penyelidikan menyeluruh” terhadap staf istana setelah pemberontakan pada hari Minggu, yang dilakukan oleh para pendukung mantan Presiden Brazil Jair Bolsonaro dari sayap ekstrem kanan, yang juga menyerbu gedung Kongres dan Mahkamah Agung Brazil.
“Saya yakin pintu istana [kepresidenan] Planalto dibuka untuk orang-orang agar masuk, karena tidak ada pintu yang rusak,” ujarnya di Brasilia.
BACA JUGA: Presiden Brazil Tinjau Kehancuran Setelah Aksi Protes di Ibu Kota“Ini artinya ada seseorang yang memfasilitasi mereka untuk masuk,” kata Lula, yang tengah mengatasi akibat dari tindak kekerasan oleh para “bolsonaristas” – istilah untuk pendukung Bolsonaro – terhadap masa pemerintahannya yang baru saja dimulai.
Para perusuh menjarah ruang-ruang kantor, menghancurkan karya seni berharga dan mencorat-coret lokasi dengan grafiti berisi seruan kudeta militer.
“Kami dengan tenang akan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi,” lata Lula, yang mengalahkan Bolsonaro dengan selisih amat tipis Oktober lalu, menyusul kampanye yang sangat memecah-belah.
Pihak berwenang berupaya menentukan siapa yang merencanakan dan mendanai kerusuhan itu, di mana lebih dari 1.000 orang ditangkap. [rd/lt]