Presiden Brazil, Senin (13/11), menuduh Israel “membunuh orang tak bersalah tanpa kriteria apa pun” di Jalur Gaza. Ia menganggap tindakan Israel di sana “sama kejam” dengan serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
“Setelah aksi teroris yang diprovokasi Hamas, konsekuensinya, solusi negara Israel, sama buruk dengan apa yang dilakukan Hamas,” kata Luiz Inacio Lula da Silva pada upacara di Brazilia untuk menyambut warga Brazil dan keluarga mereka yang telah dievakuasi dari Gaza.
Pemimpin negara terbesar di Amerika Latin itu juga menuduh Israel "menjatuhkan bom di tempat di mana terdapat anak-anak, rumah sakit, dengan dalih ada teroris di sana." “Mereka tidak membunuh tentara, mereka membunuh anak-anak,” katanya kepada wartawan di Pangkalan Udara Brazilia, sambil mengklaim bahwa jumlah perempuan dan anak-anak yang terbunuh atau hilang tidak pernah diketahui.
BACA JUGA: PBB: Tanpa Adanya Bahan Bakar, Truk Bantuan Bisa Berhenti Masuk ke Gaza pada SelasaLula, 78, yang memeluk dan mencium para pengungsi yang kembali di landasan, mengatakan dia “belum pernah” melihat “kekerasan brutal dan tidak manusiawi terhadap orang-orang yang tidak bersalah”. "Ini tidak bisa dijelaskan. Pertama-tama kalian harus menyelamatkan perempuan dan anak-anak, lalu kalian bertempur dengan siapa pun yang kalian inginkan," kata Lula.
Perwakilan komunitas Yahudi Brazil mengecam pernyataan tersebut sebagai "salah", "tidak adil" dan "berbahaya." Mereka menambahkan bahwa pernyataan tersebut "menempatkan Israel dan Hamas pada level yang sama". Mereka membela upaya “yang terlihat dan terbukti” dari otoritas Israel “untuk menyelamatkan warga sipil Palestina."
“Komunitas kami mengharapkan keseimbangan dari pemerintah kami,” kata Konfederasi Israel di Brazil dalam pernyataan. Organisasi itu mengklaim mewakili sekitar 120.000 orang Yahudi Brazil, komunitas terbesar kedua di wilayah itu.
BACA JUGA: Dirjen WHO: RS Terbesar di Gaza Tidak Berfungsi LagiPada 7 Oktober, pejuang Hamas menyerang Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pejabat Israel. Tentara Israel memperkirakan sekitar 240 orang juga telah disandera kelompok tersebut. Sejak itu, Israel menggempur Gaza tanpa henti, menewaskan sekitar 11.240 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk 4.630 anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di sana.
Israel membantah sengaja menarget rumah sakit. Mereka menuduh Hamas menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut, atau terowongan-terowongan di bawahnya, sebagai tempat persembunyian. Klaim ini dibantah kelompok militan Islam tersebut.
Komentar Lula muncul ketika ia menyambut 22 warga Brazil dan 10 anggota keluarga mereka di Brazilia yang meninggalkan Gaza pada Minggu melalui perbatasan darat dengan Mesir, setelah lebih dari sebulan menunggu di zona konflik. Lula memuji kedatangan para pengungsi, yang menurutnya merupakan “puncak kerja serius yang dilakukan banyak orang." [ka/ab]