Presiden Brazil Dilma Rousseff hari Selasa (17/9) menyatakan menunda kunjungannya ke Amerika untuk memrotes kegiatan mata-mata AS terhadap Brazil.
Presiden Brazil Dilma Rousseff hari Selasa menunda kunjungan kenegaraan ke Amerika untuk memrotes program spionase Amerika yang secara agresif menarget pemerintah dan warga sipil di negara Amerika Selatan itu.
Rousseff tadinya akan diberi penghormatan dengan jamuan malam kenegaraan bulan depan, sebuah acara yang bertujuan menegaskan menguatnya hubungan antara kedua negara terbesar di benua Amerika itu.
Namun, terbongkarnya program spionase Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) dan ketidakpuasan Rousseff atas tanggapan Amerika terhadap berbagai pertanyaan tentang program itu membuatnya mustahil untuk melakukan lawatan sekarang ini, demikian menurut pernyataan kantor kepresidenan Brazil.
Langkah ini diambil menyusul serangkaian laporan stasiun Globo TV di Brazil yang merinci program NSA di negara itu. Termasuk diantaranya penyadapan komunikasi Rousseff dengan para stafnya, bahwa NSA meretas jaringan komputer perusahaan minyak negara Petrobas, dan bahwa NSA mengambil data dari miliaran email dan percakapan telpon di seluruh Brazil, yang merupakan pusat kabel serat optik trans-Atlantik.
Gedung Putih menyebut penundaan itu sebagai keputusan bersama antara Obama dan Rousseff, dan tecapai dalam percakapan telpon Senin malam. Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Obama dan Rousseff sepakat bahwa tidak ada satu isu tertentu yang bisa menyuramkan hubungan penting antara Amerika dan Brazil.
Rousseff tadinya akan diberi penghormatan dengan jamuan malam kenegaraan bulan depan, sebuah acara yang bertujuan menegaskan menguatnya hubungan antara kedua negara terbesar di benua Amerika itu.
Namun, terbongkarnya program spionase Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) dan ketidakpuasan Rousseff atas tanggapan Amerika terhadap berbagai pertanyaan tentang program itu membuatnya mustahil untuk melakukan lawatan sekarang ini, demikian menurut pernyataan kantor kepresidenan Brazil.
Langkah ini diambil menyusul serangkaian laporan stasiun Globo TV di Brazil yang merinci program NSA di negara itu. Termasuk diantaranya penyadapan komunikasi Rousseff dengan para stafnya, bahwa NSA meretas jaringan komputer perusahaan minyak negara Petrobas, dan bahwa NSA mengambil data dari miliaran email dan percakapan telpon di seluruh Brazil, yang merupakan pusat kabel serat optik trans-Atlantik.
Gedung Putih menyebut penundaan itu sebagai keputusan bersama antara Obama dan Rousseff, dan tecapai dalam percakapan telpon Senin malam. Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Obama dan Rousseff sepakat bahwa tidak ada satu isu tertentu yang bisa menyuramkan hubungan penting antara Amerika dan Brazil.