Presiden China Xi Jinping pada Senin (6/5) mengatakan negaranya bersedia bekerja sama dengan Prancis, ke arah “penghentian perang” global selama Olimpiade Paris mendatang.
Pada konferensi pers di Paris, Xi mengatakan negaranya telah memainkan “peran aktif dalam mencapai perdamaian” dalam perang di Ukraina. Ia menambahkan bahwa China telah meluncurkan mediasi ulang alik putaran ketiga.
China mengklaim bersikap netral dalam konflik di Ukraina. Namun, Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pemerintah negara mereka “bersahabat tanpa batas” sebelum Moskow menyerang Ukraina.
Mengenai perang di Gaza, Xi menyerukan gencatan senjata “segera, komprehensif dan berkelanjutan.” Ia juga menyerukan agar menghidupkan kembali pembicaraan untuk mencapai solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.
BACA JUGA: China akan Mainkan Peran Konstruktif untuk Redakan Ketegangan Setelah Laporan Serangan terhadap IranXi mengatakan, “Dalam kunjungan ini, 18 perjanjian kerja sama antardepartemen telah ditandatangani, yang mencakup penerbangan, pariwisata, pertanian, kemanusiaan, pembangunan ramah lingkungan, kerja sama perusahaan kecil dan menengah serta bidang-bidang lain.”
Presiden Emmanuel Macron menjamu pemimpin China itu, yang tiba di Prancis pada Minggu, untuk kunjungan kenegaraan dua hari. Kunjungan ke Paris itu mengawali lawatan Xi ke Eropa.
Isu-isu perdagangan masuk agenda utama pembicaraan antara kedua pemimpin. Macron mengecam praktik-praktik perdagangan China yang mendukung proteksi dan subsidi.
Lawatan Xi menandai 60 tahun hubungan diplomatik Prancis-China, dan menindaklanjuti kunjungan Macron ke China pada April 2023.
Setelah Prancis, kunjungan Xi berikutnya adalah Hongaria dan Serbia. [uh/ns]