Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier hari Senin(14/12) mendesak warga Jerman agar mematuhi langkah-langkah baru lockdown (PSBB) yang ketat yang akan diterapkan mulai Rabu, dengan mengatakan situasi terkait virus corona “sangat serius.”
Steinmeier berpidato sehari setelah Kanselir Angela Merkel mengumumkan langkah-langkah baru yang berlaku hingga 10 Januari, untuk menghentikan peningkatan tajam kasus COVID-19 di negara itu. Merkel dan 16 gubernur negara bagian Jerman pada hari Minggu sepakat untuk menutup bisnis yang tidak penting dan membatasi pertemuan pribadi tidak lebih dari lima orang.
Dalam pidatonya, Steinmeier mengatakan pembatasan itu adalah yang terberat dalam sejarah Republik Federal Jerman, tetapi situasinya sedemikian rupa sehingga, “Kami tidak dapat menghindari tindakan drastis.”
BACA JUGA: Jerman Berlakukan Lockdown Menyeluruh Mulai RabuPresiden itu mengatakan negaranya telah menempuh perjalanan panjang dan mendesak warga Jerman untuk bekerja sama mengatasi krisis, dengan mengatakan, “Kita harus berhasil, dan kita akan berhasil.”
Jerman telah mencatat kasus dan kematian yang dikukuhkan lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Institut Robert Koch – pusat pencegahan dan Pengendalian penyakit di negara itu – melaporkan 16.362 kasus baru dan 188 kematian pada hari Senin, sehingga jumlah kematian keseluruhan menjadi 21.975.
Mulai Rabu, sekolah-sekolah di seluruh Jerman akan ditutup atau dialihkan ke pembelajaran di rumah; sebagian besar toko non-makanan akan tutup, dan begitu pula bisnis seperti salon yang sejauh ini diizinkan tetap buka.
Pemesanan makanan dari restoran masih akan diizinkan, tetapi makan atau minum di restoran dilarang.
Dengan pengecualian Natal, jumlah orang yang diizinkan untuk bertemu di dalam ruangan tertutup akan dibatasi menjadi lima, tidak termasuk anak-anak di bawah 14 tahun.
Penjualan kembang api yang secara tradisional digunakan untuk merayakan Tahun Baru juga akan dilarang, begitu pula pertemuan umum di luar ruangan pada Malam Tahun Baru. [lt/ka]