Presiden Jokowi akan Kunjungi Korea Selatan dan Rusia

Jubir Kemenlu RI menjelaskan rencana kunjungan Jokowi ke Rusia dan Korea Selatan (Foto:VOA/Andylala)

Selain menjalin peningkatan kerjasama bidang ekonomi dengan Korea Selatan, Presiden Jokowi juga akan hadiri KTT ASEAN-Rusia.

Presiden Joko Widodo akan melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan dan kunjungan kerja ke Rusia pada 15-20 Mei 2016.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Nasser di kantor Kemenlu RI Pejambon Jakarta, Kamis (12/5) menjelaskan, kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ini adalah untuk memenuhi undangan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan menghadiri KTT ASEAN-Rusia serta bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Presiden akan berangkat menuju Korea Selatan tanggal 15 Mei, di sana melakukan kunjungan kenegaraan. Lalu tanggal 18 menuju Sochi Rusia, untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin. Tanggal 19 akan menghadiri pertemuan ASEAN-Rusia sampai tanggal 20 lalu cembalo ke Jakarta," kata Arrmanatha Nasser.

Arrmanatha Nassir menambahkan kerjasama dengan Korea Selatan dititikberatkan pada percepatan industrilisasi di Indonesia. Dengan Rusia kerjasama dititikberatkan pada peningkatan bidang ekonomi dan pertahanan.

"Untuk Korea, karena Korea adalah mitra strategis Indonesia, fokusnya di sini adalah kerjasama ekonomi. Kita ingin menjadikan Korea sebagai salah satu mitra dalam rangka mempercepat industrilisasi di Indonesia. Dengan Rusia, Rusia Indonesia adalah sama-sama negara besar di kelompok G20. Fokus kita disitu, mengingat kedua negara cukup erat hubungan ekonominya dan juga di bident pertahanan," lanjutnya.

Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Jokowi juga akan melakukan pertemuan bisnis, memberikan keynote speech di Asian Leadership Conference.

Your browser doesn’t support HTML5

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Korsel

Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Edi Yusup menjelaskan, kerjasama yang ingin lebih ditingkatkan dengan Korea Selatan adalah bidang pertanian, khususnya buah-buahan.

"Kita ingin mengembangkan produk-produk pertanian kita masuk ke Korea, buah-buahan misalnya itu salah satunya. Yang lainnya biasanya kita mengekspor produk mineral," kata Edi Yusup.

Edi menambahkan, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Park akan dibahas kerja sama bidang pertahanan, ekonomi, perdagangan, investasi, industri kreatif, kerja sama isu-isu regional dan multilateral, dan kerja sama ASEAN-Korsel. Selain itu lanjut Edi, akan ada bisnis forum dengan banyak pengusaha dan para CEO perusahaan Korsel.

Sementara itu, Direktur Kawasan Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri Witjaksono Adji menjelaskan, kunjungan Presiden Jokowi ke Sochi Rusia pada 18 Mei 2016, dijadwalkan memiliki dua agenda utama, yakni pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin dan menghadiri KTT ASEAN-Rusia. Dalam pertemuan dengan Presiden Putin akan dibahas diantaranya soal investasi Rusia di Indonesia dan kemungkinan pula bidang pertahanan.

"Tercatat di sini di BKPM, sebagai investasi dari negara ketiga, tapi sebenarnya itu perusahaan milik Rusia. Di dalam pertemuan itu, ya segala aspek dari hubungan bilateral akan dibahas. Dan hubungan Indonesia Rusia itu komprehensif ya. Banyak sekali elemen-elemen-nya," kata Witjaksono Adji.[aw/lt]