Presiden Perintahkan Penyelidikan Atas Kecelakaan Helikopter di Poso

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkopolhukam Luhut Panjaitan (kiri) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) di Kantor Preisen jakarta (21/3). (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu meminta semua pihak agar tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya helikopter itu.

Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalam untuk peristiwa jatuhnya helikopter militer di Kecamatan Poso Pesisir, Poso di Sulawesi Tengah, Minggu (20/3).

"Saya mengucapkan turut berduka cita dan belasungkawa, atas meninggalnya Kolonel Infantri Syaiful Anwar, almarhum Kolonel Infantri Ontang dan lainnya yang telah gugur di Poso. Semoga arwahnya diterima di sisiNya, dan seluruh amal kebaikannya diterima di sisi Allah SWT," ujarnya dalam rapat terbatas di kantor kepresidenan di Jakarta, Senin.

Sementara itu, juru bicara Presiden, Johan Budi mengatakan, Presiden telah memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan untuk segera melakukan penyelidikan jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat itu. Johan mengatakan bahwa dari penyelidikan sementara, peristiwa itu murni kecelakaan karena faktor cuaca.

"Presiden sudah memerintahkan Menkopolhukam untuk meneliti lebih lanjut ya. Tapi dari laporan sementara yang masuk adalah, heli jatuh karena cuaca. Laporan sementara disampaikan, karena disambar petir. Jadi bukan human error, bukan human error. Juga bukan karena mesinnya," ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu meminta semua pihak agar tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya helikopter itu. Kementerian Pertahanan, lanjut Ryamizard, masih melakukan penyelidikan.

"Kita lihat saja. Itu mesin atau cuaca. Itu kan belum terjawab. Itu harus hati-hati. Saya juga merasa heran, kok jatuh-jatuh melulu. Itu pekerjaan Kementerian Pertahanan untuk memeriksa secara detail kenapa itu," ujarnya.

Sebuah helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor HA-5171 yang ditumpangi 13 prajurit jatuh di Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu.

Helikopter TNI yang dipiloti Kapten CPN Agung itu sedang dalam penerbangan dari wilayah Napu menuju Poso dan lepas landas dari Desa Watutau. Sekitar jam 17.45, helikopter jatuh hanya beberapa menit menjelang mendarat di Bandara Kasiguncu.

Mabes TNI menyebutkan, penyebab jatuhnya helikopter tersebut adalah cuaca buruk. Para prajurit TNI ini sedang dalam upaya membantu tugas Polri mengejar buron teroris paling dicari, yakni Santoso.