Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan persetujuan calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) kepada pimpinan DPR-RI. Kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Kamis (16/6), Presiden menjelaskan penunjukan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri ini setelah mendapat masukan dari berbagai pihak khususnya dari Mabes Polri.
"Saya mengajukan calon tunggal, yaitu Komjen Polisi Tito Karnavian, mendapatkan masukan baik dari Polri, Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional), dan juga masukan-masukan dari masyarakat. Proses pergantian Kapolri ini kita merujuk pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia," kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan dirinya berharap Komjen Tito dapat meningkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat, dan memperbaiki kualitas penegakan hukum, terutama terhadap kejahatan narkoba, terorisme, dan juga korupsi. Presiden juga berharap DPR secepatnya dapat melakukan uji kelayakan atau fit and proper test.
"Saya meyakini beliau mempunyai kemampuan, cerdas, mempunyai kompetensi yang baik, dan kita berharap DPR segera bisa memproses ini," lanjut Presiden.
Dalam kesempatan terpisah Komjen Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme mengaku tidak mengikuti proses pencalonan Kapolri di Dewan Kepangkatan dan Jabatan (Wanjakti) Mabes Polri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Kabar soal pencalonan itu, lanjut Tito, ia dapat dari kalangan Istana.
"Saya baru diberitahu oleh Mensesneg dan Seskab. Ini perintah dan saya laksanakan dengan maksimal tentunya," kata Komjen Tito Karnavian.
Seputar soal posisi dirinya yang tergolong angkatan muda dibanding tiga calon yang ada, Tito mengaku tidak melihat hal itu menjadi masalah.
"Saya pikir ini bukan masalah muda atau tua, senior atau junior ya. Ini menurut pendapat saya. Tapi yang lebih penting adalah masalah kemampuan, kapabilitas, leadership. Sekaligus kemampuan membangun hubungan internasional," imbuhnya.
Salah seorang calon Kapolri lainnya, Komjen Budi Waseso menilai, Tito Karnavian memiliki rekam jejak yang sangat baik dan merupakan salah seorang putra terbaik di Kepolisian.
"Kalau kita lihat perjalanan beliau track record-nya sangat baik. Beliau adalah salah satu putra terbaik yang ada di Polri. Mudah-mudahan dengan dukungan seluruh personil Polri yang ada, termasuk para senior-senior,mari kita dukung pak Tito itu untuk bisa melaksanakan tugas yang tentunya berat menjadi seorang Kapolri itu. Tapi kalau ini dilaksanakan dengan dukungan, dengan visi misi yang satu, saya kira bisa semuanya. Polisi ke depan harus lebih baik," jelas Komjen Budi Waseso.
Your browser doesn’t support HTML5
Komjen Tito Karnavian ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun pada Juli 2016.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BNPT, Tito Karnavian menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri, Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Kiprah Tito mulai terlihat ketika dia bergabung dengan tim Densus 88 Anti-Teror dengan prestasinya membongkar jaringan teroris Jamaah Islamiyah termasuk menangkap Noordin M. Top dan Dr. Azhari.
Tiga calon Kapolri lainnya yang ada di catatan Kompolnas dan Wanjakti Mabes Polri adalah Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, dan Komjen Dwi Priyatno.
Rencananya pada Rabu (22/6) pekan depan, Komisi III DPR RI akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Tito Karnavian. [aw/lt]