Presiden Korsel, Park Geun-hye berpidato di hadapan kedua majelis di Kongres Amerika dalam lanjutan lawatannya di Washington, Rabu (8/5).
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan pandangan Presiden Barack Obama mengenai dunia tanpa senjata nuklir harus dimulai di Semenanjung Korea, di mana rakyat Korea Selatan hidup dalam ketakutan dari serangan nuklir Korea Utara.
Presiden Park berpidato di hadapan kedua majelis di Kongres Amerika, sementara ia melanjutkan lawatannya di Washington. Ia mengatakan negaranya tidak akan pernah mendukung Korea Utara memiliki senjata nuklir dan bertekad bahwa provokasi Korea Utara tidak ada yang akan berhasil.
Ia berterima kasih kepada Kongres atas dukungan Amerika, seraya menyebut persahabatan kedua negara tidak ada duanya sementara mereka berupaya meningkatkan ekonomi mereka dan menciptakan jalan menuju reunifikasi Semenanjung Korea.
Setelah pertemuan dengan Presiden Obama di Gedung Putih hari Selasa, Presiden Park mengatakan Seoul dan Washington tidak boleh membiarkan gelombang ancaman Korea Utara baru-baru ini.
Presiden Obama mengatakan Amerika siap berdialog melalui saluran diplomatik dengan Korea Utara jika negara itu memutuskan untuk menempuh “jalan damai”.
Namun, Obama menambahkan, hari-hari ketika Korea Utara dapat menciptakan krisis yang membuahkan konsesi “sudah berakhir”, seraya menyebut Amerika Serikat dan Korea Selatan “tetap bersatu” dan Korea Utara “semakin terkucil”.
Presiden Park berpidato di hadapan kedua majelis di Kongres Amerika, sementara ia melanjutkan lawatannya di Washington. Ia mengatakan negaranya tidak akan pernah mendukung Korea Utara memiliki senjata nuklir dan bertekad bahwa provokasi Korea Utara tidak ada yang akan berhasil.
Ia berterima kasih kepada Kongres atas dukungan Amerika, seraya menyebut persahabatan kedua negara tidak ada duanya sementara mereka berupaya meningkatkan ekonomi mereka dan menciptakan jalan menuju reunifikasi Semenanjung Korea.
Setelah pertemuan dengan Presiden Obama di Gedung Putih hari Selasa, Presiden Park mengatakan Seoul dan Washington tidak boleh membiarkan gelombang ancaman Korea Utara baru-baru ini.
Presiden Obama mengatakan Amerika siap berdialog melalui saluran diplomatik dengan Korea Utara jika negara itu memutuskan untuk menempuh “jalan damai”.
Namun, Obama menambahkan, hari-hari ketika Korea Utara dapat menciptakan krisis yang membuahkan konsesi “sudah berakhir”, seraya menyebut Amerika Serikat dan Korea Selatan “tetap bersatu” dan Korea Utara “semakin terkucil”.