Presiden Lebanon telah meminta Perdana Menteri Saad Hariri agar memimpin pemerintahan sementara setelah runtuhnya kabinet koalisi Lebanon pada hari Rabu.
Kantor Presiden Michel Suleiman pada hari Kamis meminta Hariri agar tetap berada dalam kapasitas pengemban pemimpin kabinet sementara sampai kabinet baru dibentuk. Para menteri dari golongan Hizbullah yang beroposisi dan sekutu mereka mengundurkan diri sebagai protes atas penyelidikan yang didukung PBB mengenai pembunuhan tahun 2005 mantan Perdana Menteri Rafik Hariri. Mereka mewakili 11 anggota dari kabinet yang beranggota 30 orang.
Saad Hariri, putra mendiang Rafik Hariri, akan membicarakan mengenai keruntuhan pemerintahannya hari ini dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.
Pengunduran diri dari kubu Hizbullah terjadi pada saat Hariri sedang bertemu dengan Presiden Amerika Barack Obama. Pernyataan Gedung Putih mengatakan Obama memuji Hariri atas kepemimpinannya yang tetap teguh dan usahanya untuk mencapai perdamaian, kestabilan dan konsensus di Lebanon dalam keadaan yang sulit.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan tindakan-tindakan Hizbullah merupakan usaha yang transparan untuk merongrong keadilan, kedaulatan, dan kemerdekaan Lebanon.